Pengaruh Brand Image Terhadap Konsumsi Konsumen

Oleh :
Adhinni L Wahyuningtias
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Masyarakat tentu sangat mengenal brand-brand ternama yang masuk ke Indonesia, tidak jarang sebagian dari masyarakat Indonesia memiliki tingkat konsumsi yang tinggi terhadap brand tersebut sebab dengan memiliki brand yang terkenal dan populer adalah kebahagiaan tersendiri untuk konsumen. Tidak asing lagi brand seperti Adidas, Uniqlo, Gucci, Fendi dan brand ternama lainnya yang seringkali kita ketahui sangat diburu masyarakat mulai dari lapisan menengah. Bahkan dari sebagain lapisan sosial masyarakat memiliki segala macam brand mulai yang lokal hingga internasional.

Pemakaian brand yang populer dan ternama tidak hanya terbatas oleh pakaian, namun juga perhiasan, teknologi, hingga kebutuhan rumah tangga seperti juicer dan mixer. Jadi apakah diantara kalian sebagai pembaca juga memiliki brand-brand yang populer dan ternama dirumah? Lantas mengapa kalian memilih untuk membelinya? Apakah karena memang kualitasnya baik atau hanya ingin bergaya dan merasakan betapa bahagianya memiliki brand ternama yang juga dimiliki selebritis?

Dari beberapa survei yang penulis lakukan memanglah terbukti bahwa banyak masyarakat yang bangga terhadap konsumsi brand terkenal dibandingkan brand yang biasa-biasa saja apalagi brand tersebut tidak diketahui oleh orang lain. Masyarakat lebih banyak mementingkan brand terlebih dahulu untuk membeli sesuatu namun ada juga yang membeli sesuai kebutuhannya misalnya memang ingin membeli brand Zara namun harganya cukup tinggi maka bisa digantikan dengan brand lain atau juga bahkan tidak membelinya. Tidak dapat dihindari jika cenderung brand ternama akan memiliki kualitas yang baik dibandingkan barang yang tidak memiliki brand atau barang yang tidak asli. Dengan mengutamakan brand image sudah dapat dipastikan bahwa hal ini adalah salah satu kebahagiaan konsumen.

Hedonisme yang dilakukan masyarakat ini memang didominasi oleh konsumsi brand image, artinya bahwa dengan membeli dan mengutamakan brand image disertai berbagai alasan itu akan memberikan kebahagiaan dan kepuasan terhadap diri seseorang. Sikap hedonisme ini disebabkan oleh salah satu akibat dari kemajuan teknologi, banyaknya kemudahan untuk menunjang tingkat konsumsi masyarakat terhadap segala hal.

Aplikasi belanja secara online banyak menawarkan kredit/cicilan untuk konsumen dengan mengajukan syarat tertentu. Seperti dapat melakukan pengajuan kredit apabila belanja diatas Rp. 500.000 dan hal ini membuat konsumen untuk melakukan konsumsi secara berlebih padahal barang yang seharusnya dibeli tidak mencapai limit minimal tersebut.

Namun cenderung masyarakat tetap mengikuti hal tersebut, tidak lagi berpikir secara rasional bahwa seharusnya prinsip untuk mengonsumsi sesuatu adalah apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan agar tidak terjadi kesenjangan dalam produk kebutuhan sehari-sehari. Dari banyaknya kemudahan yang ditawarkan, masyarakat tentu akan merasakan senang apabila mudah juga untuknya membeli suatu produk.

Perusahaan e-commerce akan mendapatkan keuntungan juga ketika banyak konsumen membeli produk yang mereka jual, begitupula dengan perusahaan brand itu sendiri. Globalisasi dari tahun ke tahun yang semakin pesat ini memudahkan para pengusaha untuk meraih keuntungan terutama perusahaan di bidang fashion.

Brand image tidak hanya berada pada pakaian, namun masyarakat juga akan memikirkan brand apa yang akan ia pilih ketika membeli handphone. Banyak masyarakat yang membeli produk dengan brand ternama seperti iPhone, mereka berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Selain agar terlihat lebih modern dan eye catching, barangnya juga memiliki kualitas yang baik serta memiliki teknologi yang canggih dibandingkan brand lain.

Brand image dikalangan masyarakat menjadi acuan utama untuk mengonsumsi sebuah produk sebab masyarakat menilai produk tersebut akan memiliki kualitas yang baik. Tidak dipungkiri memanglah sebuah brand ternama dengan harga yang cukup tinggi pasti akan menawarkan kualitas yang bagus dan juga design yang modern dan kekinian terutama untuk kalangan remaja.

Pengaruh brand image terhadap remaja cenderung lebih tinggi sebab remaja lah yang lebih aktif berbelanja dan memiliki keinginan yang lebih banyak dibandingkan para orang tua. Pada beberapa tahun belakangan ini makeup juga sangat populer dikalangan remaja, banyak remaja yang ingin menunjukkan bakat makeupnya dengan memakai produk yang sedang populer dikalangan beauty vlogger, selebgram, juga selebritis.

Dalam hal ini banyak juga remaja yang membeli produk makeup dengan harga ratusan ribu bahkan jutaan sesuai apa yang sedang trending dikalangan dunia makeup. Make up dengan brand lokal ataupun internasional ini akan diburu oleh kalangan remaja agar selalu update di dunia makeup yang memang banyak dikuasai remaja perempuan. Bahkan banyak juga yang memilih brand luar negeri dibandingkan brand lokal dengan alasan kualitas lebih baik dan warna lebih kekinian.

Brand luar negeri juga dapat dikatakan ada yang lebih murah dibandingkan brand lokal seperti makeup dari Thailand yang banyak juga dicoba oleh remaja. Nama dari suatu produk sendiri akan menjadi penting ketika brand tersebut meningkatkan rasa bangga pemakainya juga memiliki kualitas yang baik, apalagi jika bukan keawetan sebuah barang yang menjadi acuan utama dibandingkan harga produk itu sendiri.

Garis besarnya, keyakinan konsumen dalam membeli barang dari suatu brand atau perusahaan dipengaruhi oleh reputasi dan kualitas brand baru kemudian mempertimbangkan harga yang ditawarkan. Jika konsumen nyaman dan sudah percaya dengan kualitas salah satu brand maka konsumen akan membeli brand tersebut kembali, tidak peduli dengan harga yang ditawarkan. Namun ada juga konsumen yang memilih mencoba brand baru dengan kualitas yang baik serta harga yang ditawarkan lebih terjangkau. Pengaruh brand image terhadap konsumsi konsumen sangat signifikan namun kembali lagi ke selera masing-masing konsumen.

———– *** ————-

Tags: