Pengusaha Sidoarjo Diajak Bangun Jalan

Nur Achmad Syaifudin. [ali kusyanto/bhirawa]

Nur Achmad Syaifudin. [ali kusyanto/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Pembangunan jalan di Kab Sidoarjo termasuk salah satu prioritas utama. Karena bila kebutuhan masyarakat akan jalan yang baik terpenuhi, maka bisa berimbas dengan semakin baiknya ekonomi. Karena itu pembangunan jalan di Kab Sidoarjo tiap tahun anggaran sekitar 10% dari APBD.
Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Achmad Syaifudin, mengakui meski mendapat prioritas, tapi kondisi jalan di Kab Sidoarjo masih ada yang mengalami kerusakan. Mulai ringan, sedang sampai berat.
Menurut Cak Nur, sapaan Wabup Sidoarjo ini, itu tidak lepas karena Kab Sidoarjo telah menjelma menjadi daerah industri yang mana kendaraan perusahaan yang lalu lalang, tonasenya banyak yang masih melebihi kekuatan jalan.
”Karena anggaran untuk membangun fasilitas jalan masih kurang maksimal, sehingga untuk pemeliharaan banyak jalan yang hanya ditambal sulam,” papar Wabup, Nur Achmad, Selasa (6/9) kemarin.
Cak Nur juga menjelaskan, anggaran yang ada seiring dengan waktu, dievaluasi tidak terlalu maksimal dalam membangun sarana jalan di Sidoarjo. Apalagi DAU yang diterima Pemkab Sidoarjo tahun ini juga ikut kena pengurangan. Untuk membangun sarana jalan di Sidoarjo dibutuhkan anggaran yang ideal dan maksimal. Agar jalan yang dibangun kualitasnya juga maksimal, sehingga mampu bertahan lebih lama. ”Supaya tidak sebentar-sebentar melakukan perbaikan,” katanya.
Pembangunan jalan itu tidak bisa hanya pemeliharaan atau peningkatan jalan saja. Tapi pembangunan jalan itu juga harus satu paket. Yakni juga diperlukan pembangunan sarana drainase di pinggir jalan, agar air bisa mengalir sehingga aspal tidak cepat rusak.
Dengan tersedianya anggaran yang ideal dan maksimal untuk pemeliharaan dan peningkatan jalan juga bisa dimanfaatkan untuk membangun jalan-jalan alternatif di Kab Sidoarjo. Agar tidak macet karena hanya memakai satu jalur jalan saja. Di Kab Sidoarjo sejumlah jalan alternatif yang sedang diselesaikan diantaranya Frontage Road (FTR), jalan lingkar barat dan jalan lingkar timur.
Kepala Dinas PU Bina Marga Kab Sidoarjo, Ir Sigit Setyawan, menambahkan, saat ini pembangunan jalan di Kab Sidoarjo, tidak bisa terus hanya mengandalkan dari APBD  saja. Dan DAU  yang tiap tahun tidak jelas kepastiannya. Sehingga pihaknya mengajak partisipasi dari masyarakat yakni para pengusaha di Kab Sidoarjo.
”Kalau mengandalkan dari APBD saja berat, sebab sektor lain juga membutuhkan anggaran, karena itu kita minta partisipasi dari masyarakat, kita sampaikan bahwa pembangunan jalan tidak semuanya menjadi tanggung jawab Pemkab tapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat,” kata Sigit.
Menurut Sigit, idenya ada yang telah membuahkan hasil. Contohnya di Desa Tambak Oso, Kec Waru, dulu ada jalan lebarnya semula empat meter, kini menjadi delapan meter. Semuanya ditanggung pengusaha.
Juga baru-baru ini telah ada realisasi jalan akses Waru lingkar. Mulai Waru menuju masjid Al Akbar Surabaya, dengan lebar 10 meter panjang 1,2 km. Anggarannya ditanggung pengusaha sepenuhnya sebesar Rp32 miliar. Setelah dibangun diserahkan pada Pemkab Sidoarjo. [kus]

Tags: