Jumlah Penumpang Bus di Jatim Turun 50 Persen

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Naik turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dikeluhkan oleh pengusaha transportasi bus, karena berdampak pada penurunan penumpang hingga mencapai 50 persen. Selain itu harga spare part juga sangat mahal.
Menurut pengusaha bus Manggala yang juga wakil Ketua Organda Jatim, Firmanssyah di ruang kerjanya, naiknya harga BBM dengan harga Rp 8.600 beberapa waktu lalu membuat seluruh harga barang naik, termasuk harga spare part bus. Namun saat pemerintah menurunkan harga BBM menjadi Rp 7.600 harga spare part tidak mengalami penurunan.
“Harga ban besar luar yang dahulunya berkisar Rp 1.6 jutakini menjadi Rp 3.8 juta. Ini belum ban dalamnya,” tandas pemilik puluhan bus Manggala ini, Rabu (7/1).
Dengan BBM yang fluktuatif membuat  pengusaha angkutan semuanya serasa diombang ambingkan tak tentu arah, berangkat dari kenyataan pahit yang terjadi tentunya semua para pengusaha berharap agar pemerintah bisa mengambil keputusan yang tepat terkait harga BBM.
Karena naik atau turunnya harga bbm tentunya berpengaruh pada tarif penumpang. “Para pengusaha bus akan gulung tikar jika banyak penumpang yang memilih transportasi lain,” katanya. [ma]

Tags: