Peran Ganda Ibu Dalam Era Society 5.0

Refleksi Hari Ibu Ke-94

Oleh :
Andriyanto
Kepala Balitbang Jatim dan Ketua Peminatan Pemberdayaan Perempuan
S2 PSDM Sekolah Pascasarjana Unair

Peringatan Hari Ibu yang dilaksanakan setiap tanggal 22 Desember, merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. Hari Ibu juga sebagai momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Perjalanan sejarah yang melatarbelakangi Peringatan Hari Ibu dari awal ditetapkan hingga saat ini, memperlihatkan jejak perjuangan perempuan Indonesia yang telah menempuh jalan panjang untuk mewujudkan peranan dan kedudukan perempuan Indonesia dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.
Peringatan Hari ibu menekankan pada makna perjuangan perempuan yang telah diawali dari Kongres Perempuan pertama pada tahun 1928. Bahwa peringatan Hari Ibu ini menjadi simbol perjuangan bagi perempuan di semua rentang usia, perempuan yang berkiprah baik di ranah domestik maupun di ranah publik, perempuan dengan berbagai profesi, perempuan difabel, perempuan kepala keluarga, perempuan baik yang sudah berkeluarga dan maupun yang belum berkeluarga, dan sebagainya.

Era Society 5.0
Saat ini kita hidup sudah di era Society 5.0. Kita harus mengintegrasikan teknologi sebagai bagian dari upaya manusia untuk menciptakan nilai baru guna menyelesaikan kesenjangan dan masalah sosial ekonomi di masyarakat. Kita ciptakan berbagai inovasi untuk mencipta big data yang memudahkan pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat untuk melakukan apa saja dengan cepat.
Era Society 5.0 modern ini telah membawa perubahan sosial yang pesat dibidang teknologi informasi, yang berimplikasi terhadap ketersediaan pasar tenaga kerja, sehingga Indonesia juga mengalami peningkatan angka partisipasi angkatan kerja. Kenaikan tingkat tenaga kerja tidak hanya mempengaruhi angkatan kerja laki-laki, tetapi juga angkatan kerja perempuan.
Di era ini, wanita atau Ibu turut andil dalam menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik. Hal ini tidaklah mudah. Ibu harus didukung, bahkan didampingi oleh anggota keluarga lain untuk mewujudkannya. Apalagi dengan alasan kemajuan dan modernisasi global, hal ini telah menyebabkan perubahan dalam persyaratan peran perempuan. Perempuan sendiri mulai masuk keruang publik untuk berbagai macam alasan, entah sebagai sebuah keharusan maupun hanya sebuah keinginan dari dalam diri sendiri, sehingga membuat perempuan terlihat meninggalkan ruang domestik yang pada akhirnya disebut kemajuan dan emansipasi perempuan.

Peran Ganda Ibu
Keinginan untuk membantu suami dalam meningkatkan ekonomi keluarga bagi perempuan dewasa ini dapat dibilang hal yang biasa, bahkan tidak terelakkan. Perempuan memperoleh kebebasan untuk bekerja membantu suami mereka dalam hal meningkatkan pendapatan keluarga. Mulai dari berkebun, bertani, berdagang, hingga menjadi buruh pabrik dilakukan oleh perempuan agar dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.
Pekerjaan rumah oleh Perempuan, dilakukan bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga agar dapat terlaksana semua kegiatan baik bekerja di luar rumah, sekolah, maupun pekerjaan domestik seperti yang diharapkan dari keluarga tersebut. Usaha perempuan agar dapat meningkatkan taraf hidup akan mempengaruhi kesejahteraan keluarganya.
Hal ini dapat dilihat dari konsumsi keluarga yang dilihat dari pengeluaran setiap bulannya. Apabila pendapatan naik, maka konsumsi juga akan semakin besar. Dapat dikatakan bahwa pengeluaran keluarga tersebut juga akan bertambah. Selayaknya hal tersebut menjadi dasar bahwa kesejahteraan keluarga akan meningkat seiring dengan bertambahnya pendapatan keluarga. Oleh sebab itu, usaha yang dilakukan perempuan dengan melaksanakan peran ganda akan meningkatkan taraf hidupnya dan kesejahteraan keluarganya.

Tantangan terbesar Ibu
Tantangan terbesarnya, pada kenyataannya masih banyak perempuan, terutama ibu rumah tangga yang tidak memiliki akses untuk memiliki peran lebih di kalangan masyarakat. Akses yang ada di era modernitas ini diperuntukkan bagi manusia yang dapat mengelola peluang usaha dengan baik yang memadukan unsur modernitas sesuai dengan perkembangan zaman. Penggunaan teknologi modern pun tidak dapat dihindari untuk menunjang usaha yang dikelola.
Oleh sebab itu, perempuan menjadi terhambat untuk melakukan peran yang lebih seperti bekerja dan memulai usaha. Dalam Era Society 5.0 ini, perempuan atau ibu rumah tangga masih terbenani dengan pekerjaan domestik yang seolah-olah dibebankan kepadanya saja. Sebelum memulai pekerjaan pada sektor publik perempuan harus mengerjakan pekerjaan domestik terlebih dahulu, seperti mencuci, menyapu, memasak, dan mengurus anggota keluarga. Selain itu, beberapa perempuan hanya bekerja pada sektor tertentu yang kebanyakan adalah pedagang kecil, buruh pabrik dengan upah rendah, serta petani sayur mayur. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya pendidikan formal yang mereka dapatkan saat masih muda. Fenomena semacam ini merupakan faktor nyata yang ada di pedesaan yang membuat perempuan atau ibu rumah tangga terhambat aksesnya untuk maju membantu meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Pemerintah harus hadir
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota harus hadir dan memfasilitasi dalam meningkatkan peran wanita dalam dunia kerja. Menyadari pentingnya peran perempuan dalam pembangunan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur haruslah fokus untuk memperluas kesempatan kerja, mendorong fleksibilitas pasar tenaga kerja, menyesuaikan gaji dengan mekanisme pasar, memperbaiki keterampilan dan kapasitas tenaga kerja dengan pelatihan untuk perempuan, dan menguatkan implementasi kebijakan tenaga kerja yang mengakomodasi kesetaraan gender.
Melalui momentum peringatan Hari Ibu kali ini, adalah sangat penting menelusuri kembali inspirasi dari semangat perjuangan perempuan di masa pandemi ke perjuangan perempuan Indonesia masa mendatang. Bisa dikata, perjuangan perempuan Indonesia masuk dalam area kritis dimana di sisi lain masih terjadi praktik-praktik yang diskriminatif terhadap perempuan. Sesungguhnya, perjuangan perempuan Indonesia belum lah selesai, pencapaian Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pendayagunaan Gender masih dirasa masih berjalan lambat, kekerasan masih terus dialami, dan tingkat kesejahteraan lainnya juga masih rendah. Ketimpangan antara perempuan dan laki-laki sangat terlihat dalam hal ekonomi.

Kita berharap perempuan-perempuan Indonesia sadar betapa berharga dirinya. Utamanya karena tidak pernah berhenti merawat perjuangan para perempuan Indonesia di masa yang lalu, dalam gerak sekecil apapun. Kita berharap, perempuan hebat dalam era society 5.0 akan terus memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menerapkan nilai-nilai perjuangan perempuan untuk kemajuan Indonesia masa kini. Kita warnai, Hari Ibu dengan peran, kerja, dan karya nyata dari kita semua, untuk Indonesia tercinta. Perempuan Berdaya, Indonesia Maju. Selamat Hari Ibu.

———- *** ————

Rate this article!
Tags: