Percepat Layanan, Pelindo lll Luncurkan Home Terminal

Brefing soal percepatan layanan PT.Pelindo lll. [m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
PT.Pelindo III berinovasi mempercepat dan mempermudah proses pemesanan layanan jasa kepelabuhanan dengan meluncurkan aplikasimobile, Home Terminal. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut pengguna jasa dapat memesan berbagai jasa kepelabuhanan cukup melalui aplikasi smartphone.
“Ada empat fitur layanan yang terintegrasi dengan sistem operasi terminal (TOS), yakni mulai darivessel service, port activities, logistics, dan container management. Fitur tersebut juga memungkinkan pengguna jasa memantau pergerakan kapal dan barangnya secara langsung (real-time online),” kata President Director, Pelindo III, IG. N. Askhara Danadiputra Kamis (1/2) kemarin.
Lebih jauh Ari Askhara, panggilan akrab IG.N Ashkara Danadiputra menjelaskan, melakukan live demo dengan menunjukkan langsung penggunaan fitur aplikasi tersebut untuk memperoleh layanan, yang tidak terbatas pada pemesanan jasa pemanduan, penundaan, dan tambat kapal saja.
Tetapi juga layanan lanjutan seperti pengurusan dokumen, port clearance(persetujuan berlayar, bea cukai, imigrasi, dan karantina) yang dilakukan secara terintegrasi. “Lebih dari itu customermemperoleh manfaat berupa efisiensi dari pengurangan biaya operasional, dapat memantau posisi layanan secara real time online, serta kemudahan karena simplifikasi layanan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa aplikasi Home Terminal dihadirkan sebagai nilai tambah layanan Pelindo III yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh para customers. Selain itu merupakan media marketingdan informasi ke customerdan pasar (marketplace).
Sekaligus juga implementasi model pemasaran yang customer-based (mengutamakan kebutuhan pelanggan). “Home Terminal adalah sepenuhnya hasil karya anak bangsa dari tim IT (information technology) Pelindo III. Didukung dengan sinergi sejumlah entitas internal dalam grup usaha, seperti PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), PT Terminal Teluk Lamong (TTL), PT Pelindo Marine Service (PMS), PT Lamong Energi (LEGI), PT Pelindo Energi Logistik (PEL), dan PT Berkah Multi Cargo (BCM),” katanya.
Selain sisi internal, sejumlah instansi eksternal dari pelaku usaha di pelabuhan juga dilibatkan untuk bersama mengembangkan aplikasi ini, di antaranya yaitu Main Line Operator (MLO), Organda, pengelola depo, consignee, EMKL,freight forwarder, serta perusahaan dan agen pelayaran.
“Sebelumnya sudah ada tujuh perusahaan pelayaran yang berkomitmen menggunakan aplikasi Home Terminal. Untuk aplikasi yang mengintegrasikan semua layanan jasa kepelabuhanan, HomeTerminal merupakan yang pertama di Indonesia,” ungkapnya.
Aplikasi Home Terminal merespon kebutuhan pengguna jasa dengan inovasi teknologi. Peningkatkan efisiensi pada bisnis proses yang dicapainya menjadi distrupsi teknologi mulai masuk ke industri logistik dan maritim. “Juga jadi bukti transformasi Pelindo III yang berbasis pada tiga aspek, yakni people, process, and technology,mulai membuahkan hasil positif,” kata Ari Askhara lagi.
Commercial and Operational Director, Pelindo III, Mohammad Iqbal, pada kesempatan yang sama, memaparkan pada tahap awal aplikasi tersebut ditujukan untuk pelayanan kapal (vessel service), meliputi pemanduan (pilotage), penundaan (towage), penyandaran kapal (vessel berthing), pengisian bahan bakar (bunkering), pengisian air bersih (fresh water), jasa tambat (mooring/unmooring), pelayanan kapal (vessel handling), port clearance, penampungan limbah (waste disposal), daya kelistrikan (shore plug electricity), crew transfer,dan jasa terkait lainnya.
Aplikasi Home Terminal diimplementasikan bertahap mulai 1 Februari 2018 untukvessel services di TPS dan TTL, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Tahap berikutnya di bulan Maret akan diperluas ke layanan terminal (port services) di seluruh terminal di Tanjung Perak. Kemudian di bulan April penerapannya sudah meningkat hingga layanan logistik sampai ke depo peti kemas dan tahap selanjutnya yakni container management.
Jadi saat sudah beroperasi penuh, aplikasi Home Terminal bisa melayani seluruh kebutuhan utama pengguna jasa kepelabuhanan. Rantai birokrasi akan terpotong, sehingga sangat efisien. Kemudian kemampuannya untuk memonitor pergerakan kapal dan peti kemas dapat dikembangkan untuk mengendalikan dan mengevaluasi layanan lain, misalnya tingkat dwelling time di pelabuhan.
“Karena proses bisnis di pelabuhan secara prosedur dan praktiknya hampir sama, penggunaan Home Terminal sangat potensial untuk diterapkan di pelabuhan-pelabuhan lain. Demi meningkatkan efektivitas kinerja logistik di Indonesia,” pungkasnya. [ma]

Tags: