Perempuan Kabupaten Sidoarjo Tinggalkan Bayi di RS Nganjuk

Bayi laki-laki usia 40 hari dan belum diberi nama ditinggal oleh ibunya usai melahirkan.(ist)

Nganjuk, Bhirawa
Bayi laki-laki berusia 40 hari, ditinggal pergi oleh ibunya, setelah tiga hari dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nganjuk. Saat ini Polisi atas laporan dari pihak RSUD Nganjuk sedang melakukan pencarian terhadap perempuan bernama Nuke asal Sidoarjo.
Informasi yang berhasil dihimpun Bhirawa menyebutkan, bayi malang tersebut lahir pada 21 Mei 2018 lalu. Tiga hari pasca kelahiran sang bayi, perempuan yang berusia sekitar 30 tahun itu menelantarkan darah dagingnya tersebut di ruang perawatan.
Eko Santoso, Humas RSUD Nganjuk mengatakan, kejadiannya berawal ketika ada seorang ibu hamil yang mengaku berasal dari Sidoarjo dan hendak melahirkan, mendatangi RSUD Nganjuk. Ibu muda yang disebut-sebut bernama Nuke itu awalnya sempat dilayani oleh seorang perawat di ruang Kemuning RSUD Nganjuk.
Usai persalinan, sang ibu bayi sempat mengaku kepada petugas rumah sakit tidak mampu membayar biaya persalinan dan bayi tersebut tidak ada bapaknya. Setelah itu, tiba-tiba sang ibu menghilang, meninggalkan bayinya sendirian di ruang Kemuning RSUD Nganjuk.
Mendapati kejadian tersebut, pihak RSUD langsung berkordinasi dengan pimpinan dan Dinas Kesehatan Nganjuk. “Setelah mengetahui ibu bayi tidak ditemukan, kami langsung berkoordinasi dengan pimpinan rumah sakit dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk,” ungkap Eko Santoso kepada wartawan.
Lebih lanjut Eko menjelaskan, sementara bayi masih dalam perawatan pihak RSUD Nganjuk untuk penaganan secara insentif di ruang Nusa Indah atau ruangan khusus bayi.
“Langkah dari pihak rumah sakit tetap melakukan perawatan pada bayi, sambil menunggu dinas sosial, untuk mengirim bayi ke panti asuhan bayi di Sidoarjo. Kami juga mengimbau kepada pihak keluarga yang merasa kehilangan agar segera menghubungi RSUD Nganjuk,” pungkas Eko.(ris)

Tags: