Peringati Hari Peduli Sampah, Dirikan Menara Ecobricks di Kabupaten Probolinggo

Wakil bupati Timbul dengan bangunan Menara Ecobricks.

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Pembuatan 1.000 ecobricks warnai momentum peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2019. Aksi tersebut dilakukan oleh Aliansi Ecobricks Global bersama segenap karyawan/karyawati Pemerintah Kabupaten Probolinggo saat apel bulanan bersama dalam rangka peringatan HPSN Tahun 2019 di halaman Kantor Bupati Probolinggo di Kota Kraksaan.
Dalam kesempatan tersebut para aktivis lingkungan yang tergabung dalam Aliansi Global Ecobricks Global di Jawa Timur itu mengajak segenap karyawan/karyawati untuk praktek langsung pembuatan ecobricks yang ternyata sangat mudah dan sederhana pembuatannya.
Masing-masing peserta Apel bulanan saat itu membawa satu botol air mineral plastik dan dibekali segenggam sampah plastik serta sebilah bambu sebagai alat untuk mendorong dan memadatkan sampah plastik ke dalam botol plastik. Dan benar saja, tidak perlu waktu lama dan mereka pun terlihat mahir dalam pembuatan ecobricks tersebut.
“Membuat ecobricks adalah mengunci sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan. Kita kunci sampah plastik ini ke dalam botol agar sampah ini tidak mencemari lingkungan dan tidak sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” kata CSR PT POMI Paiton, Nina Ari Wahyudi saat mendemontrasikan pembuatan ecobricks.
Saat itu Nina menjelaskan, melalui jargon “dari polusi menjadi solusi” para penggiat lingkungan ini mengajak untuk lebih peduli terhadap lingkungan khususnya dalam penanganan sampah plastik di Indonesia. Dimana Indonesia mempunyai reputasi negatif dalam hal ini, yakni salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.
“Seperti yang kita ketahui sampah plastik ini terurainya sangat lama sekali, membutuhkan 100-500 tahun. Dan faktanya sampah yang mencemari lautan adalah 90% berasal dari daratan, dan 80% diantaranya adalah sampah plastik,” ungkapnya Senin 25/2.
Lebih lanjut Nina mengemukakan, dungan metode ecobricks ini sedikitnya 250 bungkus mie instan mampu ditampung ke dalam botol air mineral kemasan 600ml. Dengan metode ini maka plastik bukan sampah yang dapat mencemari lingkungan lagi, namun sebaliknya ecobricks bisa menjadi sumber daya yang bisa dimanfaatkan.
Setelah demo pembuatan ecobriks tersebut, selanjutnya puluhan aktivis lingkungan ini melanjutkan aksinya untuk menunjukkan bagaimana pemanfaatannya. Saat itu mereka mencoba menyusun ecobricks tersebut menjadi sebuah miniatur menara setinggi tiga meter.
Wakil Bupati Probolinggo Drs. H.A. Timbul Prihanjoko berkesempatan untuk meletakkan puncak menara ecobricks tersebut bersama segenap pejabat OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
“Luar biasa mereka ini, dibutuhkan sebanyak 2019 buah ecobricks, masing-masing ecobricks ini rata – rata seberat 250 gram. Artinya total setengah ton sampah plastik hari ini tidak mencemari lingkungan kita,” kata Wabup Timbul.
Lebih lanjut kata Wabup Timbul, gerakan seribu ecobricks ini tidak hanya berhenti disini, namun akan dilanjutkan untuk mendirikan sebuah bangunan ramah lingkungan berbahan ribuan ecobricks di lokasi pantai Bentar pada bulan April mendatang.
“Ini adalah gerakan revolusi dan memang seharusnya kita support, dengan harapan gerakan ini mampu merubah pola pikir dan perilaku masyarakat kita agar tidak buang sampah sembarangan. Kami harap hal ini tidak berhenti di Probolinggo saja, namun merambah di nusantara,” papaparnya.
Wakil Timbul Prihanjoko mengajak untuk membangun kesadaran bersama bahwa hidup bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah adalah gaya hidup baru masyarakat Kabupaten Probolinggo. Serta mendorong budaya bersih, sehat dan produktif sebagai modal sosial yang terus menerus perjuangkan dalam kehidupan masyarakat.
“Sosialisasikan dan edukasi kepada masyarakat perihal dinamika persampahan untuk mengatasi sampah mulai dari sumbernya. Disamping membangun sinergi upaya pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan sampah,” katanya.
Menjadi harapan bersama pada tahun ini kita dapat semakin kuat dalam upaya bersinergi dengan masyarakat, dunia usaha dan pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat menuju kehidupan yang bernilai produktif dan berbudaya, tambahnya.(Wap)

Tags: