Peringati HSN, SD Muhammadiyah 6 Surabaya Ajak Siswanya Salat Istisqo

Surabaya, Bhirawa
SD Muhamamdiyah 6 Gadung, Surabaya memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2019, Selasa (22/10) kemarin dengan menggelar Salat Istisqo. Sebanyak 472 siswa kelas I hingga kelas VI berkumpul di lapangan sekolah mengikuti salat meminta hujan yang diimami Kepala Sekolah, Ustadz Munahar ini dengan penuh kekhusukan.
Menurut Ustadz Munahar, saat ini musim kemarau panjang dan suhu panas juga meningkat, sampai ada yang cerita kalau sumurnya warga masyarakat sampai kering dan hal ini memang tidak biasa, juga terjadi badai pasir di Kota Batu, Malang, hingga terjadi kebakaran hutan di beberapa gunung di Jawa Timur. Maka berawal dari sini harus memohon kepada Allah. Selain dalam kontek pendidikan untuk mengajarkan kepada para siswa, bagaimana cara salat istisqo dan ini dulu juga pernah diajarkan Rosullulah Muhammad SAW kepada para sahabatnya.
“Lalu, apa pentingnya hingga kami mengajak anak – anak untuk salat istisqo, ya ini sebagai bentuk ujian dari Allah. Maka dalam salat istisqo ini kami mengajak para siswa dan semua staf pengajar agar banyak beristigfar kepada Allah dan berdoa bersama. Dan diakhiri dengan menyiram bunga sebagai tanda, dalam kondisi apapun bunga harus tetap disiram,” jelas Ustadz Munahar.
Ketika ditanyakan, Apa hubungannya Hari Santri dengan Salat Istisqo? Ustadz Munahar menjelaskan, Selasa, Tanggal 22 Oktober bertepatan dengan Hari Santri Nasional. Bahwa Santri identik dengan ahlak yang baik, juga terkait dengan santri itu ya siswa. Hanya saja menurut persepsi sebagaian masyarakat, bahwa santri itu menuntut ilmu dan berada dalam lingkungan pondok, sementara siswa itu menuntut ilmu di sekolah. Padahal sebenarnya santri dan siswa itu pengertiannya sama. Maka para siswa juga mempunyai kewajiban yang sama untuk memperingati Hari Santri.
“Karena HSN ini telah disahkan pemerintah sebagai Hari Besar Nasional sekaligus sebagai bentuk aplikasi Hari Santri atau Hari Siswa itu. Maka kita menyelenggarakan peringatan HSN yang mempunyai dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Apa pentingnya, ayo kita beristigfar kepada Allah bersama – sama, dan semoga Allah mengijabah doa kita bersama sehingga segera menurunkan hujan,” kata Ustadz Munahar.
Sementara untuk para siswa, Ustadz Munahar menjelaskan, hal ini merupakan salah satu pembelajaran ibadah. Yakni selain salat wajib, juga ada salat sunah, baik salat sunah rowatib, salat sunah dhuha, salat sunah tahajud, salat sunah khusuf atau salat gerhana. Tetapi juga ada salat sunah yang jarang dilakukan umat muslim, kecuali dalam situasi tertentu yaitu salat Istisqo atau salat meminta hujan.
“Secara praktik, kami ingin mengajarkan kepada para siswa. Iniloh praktiknya salat istisqo, mulai dari salat sunah dua rekaat yang bacaannya didzaharkan. Salat bisa dikerjakan di dalam masjid atau di lapangan, dan Rosulullah Muhammad pernah mengerjakan untuk lapangan. Kemudian diisi dengan ceramah dan berdoa kepada Allah agar diberikan hujan. Agar bisa menurunkan suhu yang panas karena musim kemarau seperti saat ini,” papar Ustadz Munahar. [fen]

Tags: