Perkuat Kompetensi Siswa, Launching Teaching Factory

Kepala Dikbud menyaksikan proses MoU antara SMK Pemuda Krian dan PT Midi Utama Indonesia.

SMK Pemuda Krian Sidoarjo Ajak Kemitraaan Alfamidi
Sidoarjo, Bhirawa
Inovasi SMK Pemuda Krian, Sidoarjo dalam meningkatkan kompetensi peserta didiknya dengan menggandeng industri terus dilakukan. Salah satunya adalah sistem kemitraan dengan industri di luar sekolah berupa pembukaan Alfamidi Class Teaching Factory.
Program kerjasama yang dilaunching Selasa (6/11) kemarin dengan harapan untuk meningkatkan mutu dan kualitas siswa, siswi serta para alumni sekolah yang ada di Jl. Raya Kemasan Krian itu.
Kepala SMK Pemuda Krian, Sioarjo Dra. Susi Herawati, S.Pd menuturkan kalau kelas ini akan menjembatani antara kompetensi pengetahuan sekolah dan kebutuhan industri.
“Jadi, tujuannya adalah memberikan pengalaman kerja nyata ke siswa agar lulus siap bersaing di dunia industri dan dunia usaha,” tutur Susi Herawati.
Menurutnya, teaching factory merupakan sarana pelatihan dan praktik siswa dan siswi dalam penguasaan keterampilan dan keahlian untuk pembelajaran prosedur dan standar bekerja sesungguhnya. Harapannya saat siswa dan siswi lulus bisa bekerja dengan mitra bisnis.
“Kalau outlet Alfamidi ini merupakan hibah. Kami hanya menyiapkan tanahnya. Bangunan dan isinya dari PT Midi Utama Indonesia Tbk Cabang Pasuruan. Untuk operasionalnya nanti siswa kelas 10 bergiliran, tapi masih dalam pengawasan para guru pendamping,” jelasnya
Program Alfamidi Class Teaching Factory seperti ini sudah sesuai dengan program keahlian SMK Pemuda Krian yang memiliki 3 jurusan. Yakni jurusan Bisnis dan Pemasaran, Akuntansi dan Multimedia. Mekanisme kerjasama yang ditandai dengan MoU antara SMK Pemuda Krian dan PT Midi Utama Indonesia Tbk ini, sistem kerjasama yang terencana. “Hal ini untuk menumbuhkembangkan karakter dan etos kerja yang dibutuhkan dunia usaha dan industri,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Sidoarjo, Drs. Ec. Asrofi MM menilai kerjasama program pendidikan dan manajemen retail ini penting. Namun tetap harus menjaga kepercayaan. Hal ini untuk menjaga branded (kualitas kepercayaan) sekolah. “Harus terus digalakkan program kerjasama ini. Yang penting kepercayaan dijaga lewat kejujuran. Karena tantangan saat ini harus siap kolaborasi, komunikasi, inovatif, kritis dan didasari sikap agama kuat,” tegasnya.
Sementara Ketua PDM Sidoarjo, Masyhud SM menilai kegiatan ini merupakan terobosan baru. Karena itu, harus didukung untuk menyiapkan siswa dan siswi di dunia industri.
“Agar saat lulus mereka sudah terbiasa dan tidak kebingungan dengan dunia usaha dan industri,”jelasnya. [ach]

Tags: