Perlu Izin ke Umi

Hammas Syahid Izzudin

Hammas Syahid Izzudin

Hammas Syahid Izzudin
Hammas Syahid Izzudin, tak mengira jika kerja isengnya untuk ikut mendaftar lewat audisi online menjadi salah satu pemain film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) akhirnya menjadi kenyataan. Mahasiswa Unair penghafal Alquran ini akhirnya terpilih menjadi pemeran utama sebuah film yang diangkat dari novel legendaris karya Helvy Tiana Rosa.
Putera sulung dari Yulyani, politikus PKS asal Jatim yang sempat duduk sebagai anggota DPRD Kota Surabaya ini mengaku dia selama ini lebih condong untuk menjadi entrepreneur.
“Sebenarnya saya tidak bercita-cita jadi bintang film dan hanya coba-coba saja, tetapi saya ingin melakukan syiar, dakwah Islam melalui film,” kata Hammas yang memiliki pengalaman akting pertamanya di film Tausiyah Cinta (2015).
Pria kelahiran Bengkuli, namun besar di Surabaya ini mengaku sebelum dirinya mendaftarkan diri ikut casting, dia mencoba meminta izin kepada umi dan abanya. Namun waktu itu, keduanya merasa keberatan dan tidak memberinya izin. Namun karena kekuatan alumnus SMAN 2 Surabaya untuk mensyiarkan agama dan dakwah, hal itupun disampaikan ke uminya.
“Memang waktu itu umi sangat keberatan. Namun saya pastikan jika apa yang saya lakukan tidak melanggar syariat dan norma agama. Umipun akhirnya menyetujui. Dan jadilah saya ikut di film Tausiyah,”ungkap pria ganteng ini.
Di KMGP ini, sebagai film keduanya dan Hammas sebagai pemeran utama, Gagah. Menurut Helvy yang juga prosedur film ini, Hammas dinilai memenuhi kriteria tokoh Mas Gagah yang yang saleh, cerdas, peduli dan tampan.
Ada hal menarik di balik pembuatan film KMGP.  Dana untuk membuat film tersebut, diperoleh secara crowdfunding, yakni bergotong-royong mencari dana sendiri guna mempertahankan roh novel tersebut dalam film. Crowdfunding dilakukan bukan karena tidak ada rumah produksi yang mau.Tapi karena film ini rohnya harus dijaga. Sebab film ini bicara tentang keindahan Islam lewat film dakwah yang tidak menggurui dan dapat diterima anak muda dari berbagai kalangan. Tidak ada adegan pegangan tangan, pelukan atau ciuman non muhrim dalam film ini. [cty]

Rate this article!
Perlu Izin ke Umi,5 / 5 ( 1votes )
Tags: