Perlu Pupuk Kedewasaan Dan Toleransi

Semua pihak perlu memupuk dimensi kedewasaan dan toleransi menanggapi vonis 1,5 tahun dalam kasus penistaan agama di Sumatera Utara. Ini saya pikir perlu dipupuk kedewasaan sehingga tidak semua hal masuk ke ranah hukum.
Jika sudah masuk ranah hukum maka semua pihak harus menghormati setiap keputusan pengadilan. Di luar itu, yang paling penting bagaimana kita seluruh warga bangsa yang beragama dan masyarakat itu terus saling memupuk toleransi, kuncinya di situ.
Ranah hukum merupakan ranah yang memang jelas hitam putih dan kalau pihak pihak yang bersengketa secara sosial tidak tuntas maka dia masuk ranah hukum. Nah kalau dihukum kita terima putusan hukum, bagi yang tidak puas, bisa naik banding, tapi komitmen Muhammadiyah bagaimana toleransi dan saling memahami.
Sebagai contoh, di masjid orang semestinya tahu bagaimana menjaga perasaan orang yang berbeda agama, yang di gereja juga gitu.
Warga juga jangan terlalu sensitif juga, kadang masyarakat kurang proporsional juga, kalau ada hiburan kadang tanpa izin, gede-gede suaranya sering gak terganggu, tapi ada suara azan dikit kencang aja terganggu.
Sungguh perlu dipupuk kedewasaan dan toleransi sehingga tidak semua hal masuk ke ranah hukum.
Azan harus terdengar orang lain sehingga didengar tahu dipanggil untuk shalat. Kalau di dalam hati gak kedengaran jamaah, soal seberapa volume suara itu tentu kan punya kadar masing masing, bukan soal besar kecil suara azan, begitu juga nanti suara di gereja.
Ini yang mesti kita bina, yang satu saking semangatnya azan kenceng sekali, yang satu terlalu sensitif juga, padahal ketika dengar lagu dangdut di samping dia enggak terganggu, ada sesuatu yang perlu didialogkan.

Haedar Nasir
Ketua Umum PP Muhammadiyah

Rate this article!
Tags: