Permintaan Elpiji 3 Kilogram di Sidoarjo Naik 100 Persen

???????????????????????????????Sidoarjo, Bhirawa
Pasca kenaikan harga elpiji 12 kg dari Rp120 ribu menjadi Rp140 ribu membuat masyarakat Sidoarjo yang tak mampu banyak beralih menggunakan elpiji 3 kg. Akibatnya membuat stok elpiji di beberapa agen mulai menipis.
Disisi lain, juga banyak agen-agen yang mulai nakal, yakni mencari keuntungan dengan melakukan oplosan, dari elpiji 3 kg dipindah ke 12 kg dan 40 kg. Seperti yang terjadi kemarin di gudang pengoplos elpiji, yang digrebek Satreskrim Polres Sidoarjo di Desa Kludan, Kec Tanggulangin.
Salah satu agen elpiji di Jl Untung Suropati, Hendra Gunawan mengaku sejak adanya kenaikan harga epiji  12 kg dari Rp120 ribu menjadi Rp140 ribu, permintaan elpiji 3 kg mengalami peningkatan hingga 100%. Kenaikan itu per harinya sekitar 50 tabung. Setelah terjadi kenaikan menjadi 100 tabung per hari untuk elpiji 3 kg. ”Sementara untuk elpiji 12 kg justru mengalami penurunan hingga 50%,” jelasnya.
Kenaikan permintaan itu terjadi karena banyak warga yang beralih menggunakan elpiji 3 kg, selain harganya lebih murah juga mudah ditemui di beberapa kios penjual. Ada sebagian warga melakukan aksi borong, stok di sejumlah agen-agen lain jadi menipis, bahkan beredar kabar isi elpiji untuk 3 kg akan dikurangi guna memenuhi permintaan masyarakat yang semakin tinggi.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan Perindag, Fenny Apridawati, Kamis (15/1) kemarin mengatakan kalau soal kenaikan elpiji yang 12 kg itu tak mendapat subsidi dari pemerintah, akhirnya harganya menyesuaikan pangsa pasar, karena itu keputusan dari pusat. Pemerintah daerah tak bisa berbuat apa-apa. ”Semua itu kebijakan pusat, kami tak bisa intervensi harga,” katanya.
Jadi naik turunnya harga elpiji 12 kg itu sesuai dengan kenaikan bahan bakar minyak, premium, pertamax maupun solar. Namun yang menjadi perhatian pemerintah daerah terhadap perkembanan elpiji yang mendapatkan subsidi, yakni yang beratnya 3 kg. Karena elpiji ukuran 3 kg itu dalam waktu dekat diperkirakan juga akan mengalami kenaikan sekitar Rp2 ribu dari Rp14 ribu menjadi Rp16 ribu antara 15%  hingga 17%. ”Jadi naiknya mendapat batasan dari pemerintah tak boleh lebih dari 17%,” katanya. [ach]

Keterangan Foto: Kabid Perdagangan Drs Ec Tjarda saat melakukan pengecekan tabung elpiji disalah satu agen. [achmad suprayogi/bhirawa]

Tags: