Perpustakaan Kota Batu ButuhGedungRepresentatif

Ada usulan masyarakat agar Perpustakaan Kota Batu menempati gedung eks.kantor DCKTR yang berdekatan dengan Alun-Alun Kota

Ada usulan masyarakat agar Perpustakaan Kota Batu menempati gedung eks.kantor DCKTR yang berdekatan dengan Alun-Alun Kota

Kota Batu, Bhirawa
Untuk memaksimalkan layanan kepada masyarakat, Perpustakan Kota Batu berupaya untuk memiliki akreditasi A. Namun saat ini keberadaan Perpustakaan Kota Batu terkendala dengan kurangnya tenaga pustakawan dan kepemilikan gedung yang representatif.
Diketahui, saat ini Perpustakaan Kota Batu masih menempati gedung sewa yang berada di Jl.Dewi Sartika. Adanya gedung Perkantoran Terpadu yang baru, ada usulan untuk memindahkan perpustakaan ke sana. Namun beberapa warga mengaku kurang setuju jika perpustakaan dijadikan satu dengan gedung pemerintahan.
“Jangan dipindah di Block Office, terlalu jauh dari pusat kota. Lebih baik gedung Perpustakaan dipindah ke gedung bekas kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) yang ada di Jl. RA kartini,”ujar aktivis rumah baca Mejiku, Ninik Iswahyuni, Kamis (28/1).
Saat ini gedung DCKTR sudah tidak ditempati lagi. Karena kantor DCKTR kini sudah pindah ke perkantoran terpadu sehingga kantor lama di Jl.RA Kartini menjadi kosong. Beberapa aktivis gemar membaca lebih memilih bekas kantor DCKTR untuk dijadikan Perpustakaan, karena lokasi gedung
ini yang dekat dengan pusat kota. Gedung DCKTR lama hanya berjarak beberapa puluh meter dari Alun-Alun Kota Batu.
Menanggapi masalah ini, Kepala Perpustakaan dan Arsip Kota Batu, Kartono, membenarkan bahwa pihaknya membutuhkan gedung yang lebih representatif untuk dijadikan gedung perpustakaan. Selain berlokasi strategis, gedung perpustakaan juga harus luas untuk menyimpan buku maupun arsip.
“Kita setuju kalau gedung Perpustakaan dipindah dan menempati gedung DCKTR yang kini sudah ditinggalkan. Namun kita tetap harus melakukan rehab pada gedung tersebut agar nyaman sebagai tempat baca masyarakat,” ujar Kartono. Apalagi, lanjutnya Perpustakaan Kota Batu pada tahun ini qakan menambah koleksi buku bacaannya. Dan penambahan itu juga termasuk penyediaan buku-buku tentang pertanian organik yang saat ini sedang banyak dicari masyarakat. “Penyediaan buku-buku tersebut sekaligus
untuk mendukung menyukseskan program pertanian organik Pemkot Batu,”tambah Kartono.
Saat ini Perpustakaan Kota Batu memiliki 39.600 koleksi buku bacaan. Padahal seharusnya perpustakaan minimal memiliki koleksi buku setengahdari jumlah penduduk kota. Jika penduduk Kota Batu sebanyak 200.000 jiwa, maka perpustakaan Kota Batu dituntut untuk menambah jumlah koleksinya menjadi 100.000 juduk buku.  [nas]

Tags: