Persagi Desak Industri Produksi Garam Beryodium

Garam beryodiumSurabaya, Bhirawa
Untuk memenuhi kesehatan masyarakat luas, pelaku industri harus memproduksi garam yang mengandung yodium. Kekurangan yodium dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit gondong dan ganguan kecerdasan.
Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Jatim Agus Sri Wardoyo mengatakan, pihaknya  akan melakukan pendekatan dan himbauan kepada industri agar hanya memproduksi garam beryodium saja, tidak lagi memproduksi garam tak beryodium. “Sebenarnya ini sudah lama kami lakukan, tapi akan terus kami gencarkan untuk mengatasi masalah karena kekurangan yodium di masyarakat,” tegasnya
Menurutnya, selama ini masih banyak industri yang memproduksi garam tidak beryodium, padahal sudah ada aturan dan himbauan dari pemerintah untuk memproduksi garam beryodium. Masalah perbedaan biaya produksi menjadi alasan pelaku industri memilih memproduksi garam tidak beryodium agar mendapat untung sebanyak-banyaknya. Bahkan ada beberapa industri yang mencantumkan keterangan garam beryodium dalam kemasan ternyata setelah dites hasilnya tidak beryodium.
“Padahal selisih biaya produksi anatara garam beryodium dan tidak beryodium tidak berbeda jauh, namun masih ada saja industri yang nakal demi meraih keuntungan lebih,” terangnya.
Agus menjelaskan, kekurangan yodium berdampak pada banyak masalah kesehatan yang serius, seperti gondongan hingga gangguan kecerdasan atau idiot. Oleh karenanya masalah kekurangan yodium ini menjadi salah satu perhatian khusus dalam peningkatan gizi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Contohnya saja adala salah satu daerah di Jatim yang satu kampung penduduknya mengalami idiot karena kekurangan yodium.
“Manfaat yodium itu sangat banyak sekali bagi tubuh dan kesehatan, oleh karenanya ini menjadi prioritas peningkatan gizi di masyarakat,” tegasnya.
Bukan hanya industri yang dihimbau, akan tetapi edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk konsumsi yodium yang cukup juga sangat diperlukan. Karena selama ini masyarakat, khususnya dipedesaan dan dengan latar belakang pendidikan rendah belum memahami manfaat yodium bagi tubuh.
“Jadi bukan hanya pada industri, masyarakat juga harus dihimbau untuk mengkonsumsi yodium yang cukup untuk menghindari gangguan dan penyakit yang diakibatkan kekurangan yodium. Disini tugas paga tenaga gizi untuk melakukan edukasi,” pungkasnya. [dna]

Tags: