Persaingan Rektor ITS Tersisa 13 Nama

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

ITS, Bhirawa
Persaingan menuju pemilihan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2015-2019 semakin mengerucut. Dari 69 nama yang dinyatakan layak oleh Panitia Pemilihan Calon Rektor (PPCR) ITS, hanya 13 nama yang tersisa untuk melanjutkan tahap pemilihan berikutnya.
Ketua PPCR ITS Prof Arif Junaidi menuturkan, terdapat 13 nama yang kini terdaftar sebagai bakal calon rektor (bacarek) tetap. Ini setelah 56 nama dosen yang semula dinyatakan layak menjadi bacarek tidak membalas surat atau membalas dan menolak bersedia dicalonkan sebagai rektor ITS. “Kita menyebar surat kesediaan dan yang kembali ke panitia hanya 24 nama. Dari 24 yang kembali itu, hanya 13 nama yang menyatakan bersedia. Sedangkan sisanya menyatakan tidak bersedia,” ucapnya saat ditemui usai rapat bersama senat ITS, Rabu (19/11).
Di antara nama-nama bacarek yang telah dikantongi panitia itu, terdapat empat calon dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), empat dari Fakultas Teknologi Industri, tiga dari Fakultas Teknologi Kelautan, dan dua dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Lebih lanjut, Arif mengatakan, semua nama yang terpilih sebagai bacarek ini diberi waktu selama satu minggu untuk menyiapkan program yang didasarkan pada rencana strategis ITS. Selain itu, program yang disusun juga harus mencantumkan visi tentang isu-isu kekinian di ITS.
Terkait ini, ada empat isu yang diangkat PPCR untuk digarap bacarek dalam programnya kelak. Di antaranya ialah, tentang ITS yang kini telah menjadi PTN Berbadan Hukum (PTN-BH) namun belum memiliki Peraturan Pemerintah (PP). “Selain belum ada PP-nya, statuta PTN-BH ITS saat ini juga masih dalam bentuk draft saja. Karena itu, kita ingin tahu bagaimana strategi para bacarek untuk implementasi penuh ITS sebagai PTN-BH,” urainya.
Isu yang ke dua yaitu tentang otonomi ITS sebagai PTN-BH, ke tiga tentang internasionalisasi ITS dan yang terakhir adalah tentang kesejahteraan civitas ITS. Ke empat isu itulah yang diharapkan PPCR nantinya ada dalam setiap program unggulan para bacarek. Di mana program tersebut tetap dijabarkan berdasarkan Renstra ITS.
Ke-13 bacarek tersebut akan diberi kesempatan untuk temu kenal dengan civitas akademika ITS pada 2-5 Desember mendatang. Dengan temu kenal tersebut diharapkan para civitas kampus bisa lebih mengetahui profil bacarek sehingga mudah untuk memutuskan pilihan dalam penjaringan suara pada 8-12 Desember mendatang. “Yang memiliki suara itu semua golongan. Mulai dari dosen, karyawan hingga mahasiswa,” tuturnya.
Penjaringan suara itu akan mengerucutkan 13 nama bacarek menjadi 5 bacarek yang kemudian akan dipilih senat menjadi 3 nama sebagai calon rektor. Baru setelah terpilih 3 nama calon rektor, senat bersama menteri akan menentukan siapa nama yang terpilih sebagai Rektor ITS periode 2015-2019.
“Mereka yang terpilih sebagai 13 bacarek ini merupakan yang bersedia untuk dicalonkan, jadi saya sangat berharap para bacarek bisa serius untuk mengikuti proses. Karena yang menyatakan bersedia ini adalah yang peduli dan serius untuk keberlanjutan ITS,” pungkas Arif. [tam]

Rate this article!
Tags: