Peserta Peringatan Harlah Satu Abad NU Ditampung di Enam Desa

Camat Buduran, Samsu Rizal, saat melakukan Sidak ke tempat-tempat yang dijadikan penginapan bagi peserta Harlah satu abad NU di GOR Sidoarjo. [alikusyanto]

Sidoarjo, Bhirawa
Peserta peringatan hari lahir (harlah) satu abad NU yang datang di Kabupaten Sidoarjo, ditampung di enam desa di Kecamatan Buduran. Diantaranya, Siwalanpanji, Sidokepung, Sidomulyo, Prasung, Wadungasih dan Buduran.
Camat Buduran, Samsu Rizal, akan koordinasi dengan korlap desa dan korlap MWC Buduran, supaya peserta selama ada di Kabupaten Sidoarjo bisa merasa nyaman. “Kita usahakan peserta nyaman, tidak ada gangguan, mulai datang hingga pulang ke tempat asal,” ujar Samsu, Senin( 6/2) pagi, saat Sidak ke sejumlah enam desa tersebut.
Dikatakan Samsu, selain Kec Buduran, dua kecamatan lain yang juga dijadikan tempat akomodasi bagi peserta peringatan Harlah Satu abad NU ini adalah Kec Sidoarjo dan Buduran. Pihaknya melakukan Sidak, ingin tahu apakah peserta yang sudah datang, sudah terlayani akomodasi dengan baik. Sebab, sebagai tuan rumah harus bisa melayani tamu dengan baik.
“Dari Satuan Pol PP, tidak libur, pada tanggl 6 dan 7 Pebruari, kami kerja 24 jam, membantu kelancaran acara ini,” tambah Kasi Trantib Satpo PP Kecamatan Buduran, Andri Suharmadi, yang juga ikut dalam kegiatan Sidak tersebut.
Masalah parkir kendaraan peserta sempat menjadi perhatian. Menurutnya boleh ditarik biaya parkir, namun harus sesuai dengan ketentuan. Jangan seperti saat ada kejadian di lokasi parkir Mal Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo, belum lama ini. Pemilik kendaraan ditarik biaya parkir hingga Rp35.000. “Kita buat tamu merasa nyaman saat berada di Sidoajo,” katanya.
Untuk masalah keamanan, pihaknya juga akan dibantu dari pihak Banser setempat. Sebab jumlah anggota personil Satpol PP Kecamatan Buduran, sangat terbatas. Tidak hanya masalah keamanan saja, anggotanya juga akan membantu dalam mendistribusikan nasi bungkus dari desa untuk dikirim ke lokasi stadion Gelora Delta.
Korlap dari Kec Buduran, Subagyo, mengatakan meski enam desa yang dipakai sebagai tempat transit untuk kemudian menuju ke lokasi acara di Stadion Gelora Delta, namun 9 desa lainnya yang ada di Kec Buduran juga ikut mendukung. Diantaranya menyediakan nasi bungkus dan nasi kotakan untuk jamaah.
Dirinya sudah koordinasi dengan korlap di desa dan korlap dari MWC NU Buduran, kalau masalah jamuan makan akan diberikan sebanyak 4 kali jamuan makan, sejak tanggal 6 hingga tanggal 7 Pebruari. “Pada Senin 6 Pebruari, diberikan 1 kali jamuan makan dan pada tanggal 7 Pebruari diberikan 3 kali jamuan makan,” katanya.
Khusus di wilayah Kecamatan Buduran, kata Subagyo, sesuai jadwal yang ada, ada jamaah santri dari 14 kota yang akan menginap. Diantaranya dari DKI Jakarta,Jateng, Papua, Kalimantan, Jabar dan dari Jatim sendiri. Total sekitar 996 santri yang datang hadir. [kus.iib]

Tags: