Pesta Gizi-Lomba Bakar Sate Dijadikan Agenda Tahunan

Wali Kota Mas’ud Yunus (tengah) didampingi Kepala Bappeko Harlistyati (kiri) mengunjungi satu persatu stand lomba bakar sate di depan Pemkot Mojokerto. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Moment Pesta Gizi dan Lomba Bakar Sate yang digelar Pemkot Mojokerto dipastikan menjadi agenda tahunan dan dijadikan kalender kunjungan wisata. Apalagi dalam ajang yang berlangsung di Jl Gajah Mada, Kota Mojokerto, Jumat malam (1/9) itu berlangsung heboh dan meriah.
Puluhan peserta yang terdiri dari masing-masing perwakilan organisasi perangkat daerah, kecamatan, kelurahan hingga sekolah se-Kota Mojokerto tampil semangat membakar sate dan meneriakkan yel-yel.
”Ada dua acara besar pada agenda memperingati hari raya Idul Adha ini. Yaitu lomba bakar sate terlezat dan lomba yel-yel dengan busana terunik yang diikuti ratusan peserta dari unsur pelajar, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Bagian, Badan, hingga kecamatan,” urai Wali Kota Mas’ud Yunus disela-sela acara.
Dalam helatan itu, dewan juri lomba berasal dari chefprofesional, ahli gizi serta satu juri praktisi seni. ”Seperti yang dilihat tadi, usai penjurian, hidangan sate dikumpulkan dan dimakan bersama-sama. Sehingga peringatan hari raya kurban di Kota Mojokerto lebih semarak,” urai Kiai Ud sapaan akrab wali kota yang juga seorang ulama ini.
Kiai Ud menuturkan, pesta gizi ini adalah satu simbol kepedulian terhadap sesama. Tidak peduli kaya atau miskin bisa bersama-sama merasakan makan sate daging bersama. Ini merupakan bentuk kebersamaan yang harus kita jaga untuk menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan warga Kota Mojokerto.
Saat penilaan, wali kota didampingi Kepala Bappeko Harlistyati berkeliling stand yang dideekorasi unik berukuran tiga kali tiga meter, dipadu dengan penjaga busana tematik dari masing-masing stand. Ada yang berkostum ala tukang sate, tema bollywood, tema noni belanda hingga tema superhero.
Wali Kota Mas’ud Yunus mengapresiasi antusias peserta lomba dan masyarakat yang hadir pada malam itu. Kiai Ud menuturkan, kegiatan ini bagian dari upaya untuk mensyiarkan Islam dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Kurban tahun ini.
Semangat Idul Adha adalah semangat untuk bertakwa kepada Allah dan mendekatkan diri dengan menjalankan segala perintah-perintahnya.
”Salah satu upaya kita untuk membagikan daging kurban adalah dengan cara mengadakan acara pesta gizi dan bakar sate pada malam hari ini. Itu semua kita maksudkan agar kita warga Kota Mojokerto bisa membangun kebersamaan sebagai salah satu nilai dari idul kurban,” tutur Wali kota.
Kiai UdĀ  berharap agar acara tahunan yang digelar pada malam hari Idul Adha di Kota Mojokerto ini menjadi destinasi wisata budaya. ”Saya berharap, acara tahunan ini menjadi agenda wisata budaya dengan menampilkan kreasi inovatif tentunya ini semua akan mendukung Kota Mojokerto sebagai daerah wisata budaya dan wisata kuliner,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam lomba itu, untuk kategori dinas dan instansi; lomba yel-yel dan busana terunik Juara 1 Dinas Sosial, Juara 2 Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja dan Juara 3 BKD. Sedangkan lomba bakar sate terlezat Juara I Disperindag, Juara II Dinas Kesehatan dan Juara III Sekretariat DPRD. [kar]

Tags: