Petani Tebu Sayangkan Keputusan Kemendag

15-gulaSetujui Impor Gula 328 Ribu Ton
Surabaya, Bhirawa
Keputusan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan surat persetujuan impor gula kristal putih (GKP) kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 328.000 ton mulai 1 April – 15 Mei 2014, sangat disayangkan oleh para petani tebu. Apalgi pada bulan tersebut diperkirakan memasuki musim giling.
Izin yang diberikan kepada Bulog terkait impor gula tersebut merupakan hasil dari keputusan rapat di tingkat menteri koordinator akhir tahun 2013 agar Bulog menguasai cadangan gula sebanyak 350.000 ton.
Pemberian izin impor GKP kepada Bulog tersebut didasarkan atas Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 527/MPP/Kep/9/2004 tentang Ketentuan Impor Gula. Dalam beleid tersebut menteri perdagangan menjadi pihak yang paling berkuasa untuk memutuskan importasi.
“Kami sangat menyayangkan kebijakan impor ini. Sebab, akhir Maret lalu stok gula masih ada sekitar 788.000 ton dan itu masih cukup untuk memenuhi kebutuhan tiga bulan dan Mei sudah mulai musim giling tebu dan gula impor ini dikhawatirkan membuat harga gula lokal jatuh,” Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen, Senin (14/4).
Sebelumnya, Bulog telah melakukan pengadaan gula dari produsen lokal. Maret lalu, Bulog sepakat membeli gula dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebanyak 12.000 ton seharga Rp 8.600 per kilogram (kg).
Selain itu, Bulog telah membeli gula dari PT Perkebunan usantara (PTPN XI). Agar tidak terjadi distorsi di pasar gula domestik, APTRI berharap Bulog tidak buru-buru melepas stok gula impornya.
Soemitro juga meminta agar stok gula Bulog diutamakan untuk memasok ke wilayah perbatasan atau wilayah Indonesia timur. Sebab, bila gula impor Bulog dipasarkan di pulau Jawa sebagai daerah penghasil gula, Soemitro khawatir harga lelang gula petani kian tertekan.
Sebelumnya, Direktur Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), Aris Toharisman mengatakan, meski stok gula sudah aman, tapi sepertinya di tahun politik ini pemerintah ingin menjaga agar situasi kondusif dengan menjaga stabilitas harga gula di pasar sehingga tetap mengimpor.
Aris memprediksi, tahun ini harga gula di pasar tak akan lebih dari Rp 11.000 per kg jika lelang gula petani sekitar Rp 8.700 per kg – Rp 9.000 per kg. [ma]

Tags: