Foto: ilustrasi
Surabaya, Bhirawa
Perusahaan gula di Jatim bersepakat untuk bersama-sama memajukan industri gula di wilayah setempat, sesuai dengan program Pemerintah Jatim yang ingin adanya nilai tambah di setiap pabrik.
Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI, M Cholidi di Surabaya, Selasa mengatakan kesepakatan itu diaplikasikan dengan membentuk konsorsium untuk bersama-sama memajukan industri gula.
“Dalam pertemuan CEO perusahaan gula di Jatim dengan Gubernur Jatim beberapa waktu lalu, kami diminta untuk bersama-sama dalam memajukan industri gula, dan kita harus bisa mengembalikan komoditas gula sebagai andalan Jatim,” kata Cholidi.
Selain itu, kata dia, PG di Jatim juga didorong untuk melakukan diversifikasi produk agar mampu menghasilkan nilai tambah, baik bagi produsen gula maupun petani tebunya. “Melalui konsorsium itu, kami sesama produsen gula akan terus bersatu untuk memecahkan masalah yang sering dialami, salah satunya kekurangan bahan baku tebu, dan masalah persaingan yang tidak sehat untuk mendapatkan tebu,” tuturnya.
Sebelumnya, usai pertemuan CEO perusahaan gula di Jatim seperti PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, RNI, Kebon Agung dan KTM, Gubernur Jatim Soekarwo meminta setiap PG dapat menangani aspek sosial di lingkungan petani maupun pekerja pabrik.
Soekarwo mengatakan adanya konsorsium bukan berarti menggabungkan ketiga badan usaha milik negara itu, namun sebagai wadah membicarakan permasalahan yang dihadapi. “Mereka harus efisiensi, tetapi saya minta fungsi kepentingan sosial dipikirkan. Jadi, fungsi saya sebagai wakil pemerintah pusat tidak semata-mata untuk efisiensi,” ujarnya. [ant]
