Pilih Sekkab Sidoarjo Ahli Perencanaan

kantor-kabupaten-sidoarjoSidoarjo, Bhirawa
Para pejabat Sidoarjo rupanya masih malu-malu kucing untuk melamar menjadi Sekkab Sidoarjo, sudah lebih sepekan ini Pansel membuka pendaftaran calon namun belum ada satupun nama yang masuk.
Menurut Wabup Sidoarjo, Nur Achmad Syaifudin, sudah ada empat pejabat yang akan mendaftar namun siapa saja para satrio piningit itu secara resmi belum dibuka. Kabar yang beredar di luar menyebutkan keempat nama yang sudah fix mendaftar itu adalah Kepala Bapekap, Ir Sulaksono, Kadis PU Bina Marga, Ir Sigit Setyawan, Kepala DPPKA, Djoko Sartono SH, Kadis DKP, Bahrul Amig. Nama Djoko Sartono berhembus kuat karena dia merupakan orang terdekat bupati, apakah benar demikian ? Djoko kepada Bhirawa mengatakan, belum tahu kapan mendafftar. Ia hanya sekilas mengatakan, ”Nek iyo iku opo ora, nek ora opo iyo”.
Anggota DPRD Sidoarjo, Damroni Chudlori, memberi apresiasi terhadap peraturan yang memberi mandat penuh kepada Pansel untuk memilih Sekkab. Para anggota Pansel adalah figur yang kredibel dan tidak satupun dari unsur PNS. Sehingga mengindarkan diri dari subyektifitas artinya siapapun orang yang dipilih Pansel adalah murni.
Obyektif, tanpa tekanan dan intervensi dari manapun. Ia yakin Sekkab produk Pansel ini pejabat yang benar-benar mumpuni. Empat nama yang sudah beredar itu menurutnya, rata-rata bagus dan layak menjadi Sekkab. Tetapi dari yang baik ini pasti ada yang terbaik.
Damroni menyebut, Sekkab itu harus memahami betul soal perencanaan. Karena pembangunan fisik harus diawali dengan perencanaan yang baik, yang teliti sehingga out put yang dihasilkan bisa mensejahterakan masyarakat. Wali Kota Surabaya, Risma, menurut ia, adalah pejabat yang ahli dibidang perencanaan. Karena itu Sidoarjo harus memiliki Sekkab yang berlatar belakang ahli di bidang perencanaan.
Ia melihat pada diri Sulaksono, yang orangngnya kekeh, senang berargumentasi, dan tidak ABS. Figur dengan karakter seperti ini harus diberi posisi yang tepat. Tidak banyak pejabat yang yes men’, tetapi pejabat yang kekeh pada prinsipnya itu yang langka. Sebagai anggota Komisi C, Damroni mengaku kerap hearing dengan Sulaksono. Dari pengalaman ini bisa melihat pada sosok Kepala Bapekab yang tidak muah tunduk pada tekanan.
Kerap Komisi C berargumentasi dengan Sulaksono, untuk mencari solusi mengatasi persoalan daerah. [hds]

Tags: