Pipa jaringan gas PT PGN di Surabaya diduga tidak bersertifikasi ISO?

DPRD Surabaya,Bhirawa
PN Gas diduga  memakai pipa tak bersertifikasi ISO dalam pembangunan jaringan gas di daerah Kupang Krajan. Dugaan ini muncul setelah jaringan gas(Jargas) Kupang Krajan bocor pada hari Minggu(21/5).
Rini Retno Wulan Mantan Direktur Keuangan PT Indopipe saat hearing dengan komisi C DPRD Surabaya, Senin(22/5)  mengatakan kalau pipa dari PT Indopipe (penyedia pipa jaringan PGN,red))  untuk jaringan gas di Surabaya mengacu pada sertifikasi Lemigas di ISO 4437. Tapi , lanjutnya, pengujian untuk sertifikasi dikeluarkan pada tahun 2009. “Sehingga tidak relevan dengan waktu saat pipa diproduksi saat ini,” ujarnya di depan Komisi C.
Rini juga mengatakan kebocoran pipa gas penyebabnya memang banyak. Tapi untuk meminimalkan resiko , lanjutnya, idealnya pipa jaringan gas harus menjalani uji sebelum dipasarkan. “Kalau kwalitasnya sudah teruji maka tidak perlu khawatir bocornya karena apa. Bisa jadi kesalahan dari pemasangan instalasi,” terangnya.
Sementara itu komisi C berencana akan menjadwalkan hearing lanjutan dengan mengundang PT Indopipe untuk menjelaskan soal kualitas pipa produksinya yang dipakai untuk jaringan Gas di Surabaya. Ketua Komisi C Saifudin Zuhri mengatakan, seharusnya pipa yang dipasang di Jargas harus bersertifikasi internasional untuk jaminan keamanan.
Hearing yang dilakukan komisi C menyusul insiden kebocoran pipa Jagas di Kupang Krajan yang sempat menimbulkan lidah api. Kondisi ini membuat resah warga.
Jaringan Gas di Kupang Krajan merupakan bagian dari proyek Jargas PT PGN senilai Rp 285,2 miliar/yang belum satu bulan diresmikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan bersama Wali kota Surabaya Tri Rismaharini pada 7 Mei 2017 lalu.
Sementara itu PT Perusahaan Gas Negara Divre jatim memastikan kalau jaringan pipa gas di kawasan Kupang Krajan aman pasca insiden pipa bocor yang sempat menimbulkan lidah api  pada hari Minggu malam.
Kristian Widagdo Humas PT PGN Divre Jatim usai hearing dengan Komisi  C DPRD Surabaya mengatakan tekanan gas bumi di pipa PGN seperti hembusan nafas sehingga dipastikan tidak akan meledak meskipun ada kebocoran.
Pria yang akrab dipanggil Dodo itu menceritakan kronologis lidah api di Kupang Krajan akibat anak-anak bermain api di pipa gas yang bocor. ” Tapi bisa segera langsung diamankan,” ujarnya
Dodo tidak menyangkal kalau pipa gas PGN beresiko bocor, seperti yang terjadi di Kupang Krajan akibat gigitan tikus. Tapi menurutnya Tapi itu bukan karena kualitas yang jelek sebab semua pipa gas kualitasnya sama.
Ia  mengatakan, saluran gas PGN aman karena ditanam di tanah,sehingga kalaupun bocor gas bisa menguap lewat rongga tanah sehingga mengurangi resiko ledakan. [gat]

Tags: