Pj Bupati Gresik-Pelajar Nobar Film G 30 S/PKI

Penjabat Bupati Gresik Akmal Boedianto memberi sambutan saat nobar bersama pelajar. [kerin ikanto/bhirawa]

Penjabat Bupati Gresik Akmal Boedianto memberi sambutan saat nobar bersama pelajar. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Setelah sepuluh tahun lebih tak beredar, film pengkhianatan G 30 S/PKI kini dipertontonkan lagi ke publik. Sekitar seribu pelajar, baik SD, SLTP dan SMA bersama Penjabat  Bupati Gresik, Akmal Boedianto, Dandim O817, Letkol ARM Hendro Styadji dan Kapolres Gresik, AKBP Ady Wibowo Nonton Bareng (Nobar) film G30S/PKI di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Rabu (30/9).
Pemutaran film itu sebagai bentuk upaya  antisipasi  bahaya latent komunis (PKI) untuk menyelamatkan Pancasila dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Karena hampir 10 tahun film ini tak pernah ditayangkan, sehingga rasa tegang dan sunyi menyelimuti para pelajar. Apalagi, film itu  merupakan dokumen negara yang patut dipertontonkan kepada generasi bangsa.
Sebelum film pengkhianatan G 30 S/PKI diputar, para pelajar  terlebih dulu diberikan pengarahan dan penerangan oleh Dandim 0817 Gresik, Letkol ARM Hendro Styadi SH. Dandim mengajak memberikan pemahaman dan mencermati bagaimana strategi yang dilakukan para partisipan PKI dalam menyusup di tengah-tengah pelajar maupun pemuda. ”Saya berharap kepada seluruh pelajar maupun pemuda agar berhati-hati dalam pergaulan. Karena penyusup dalam pergaulan selalu menyelipkan tanda/gambar palu arit berwarna merah,” tegas Dandim.
Selain itu, lanjutnya, ada juga kasus pengibaran bendera PKI di masyarakat, juga ada kasus penyebaran atribut PKI, seperti kaos, striker dan buku. Bahkan, saat carnaval juga muncul gambar palu arit. ”Jika ada atribut bergambar palu arit, segera laporkan kepada aparat terdekat. Kami menyadari aparat yang terjun di masyarakat sangat terbatas. Maka saya mohon agar kebersamaan dengan masyarakat sangat kami butuhkan. Sehingga jika ada tanda-tanda yang mengarah pada makar maupun faham yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 45 segera laporkan ke aparat terdekat,” harap Dandim.
Sementara, Penjabat Bupati Gresik, Akmal Boedianto sangat mendukung kegiatan Nobar. Menurutnya, Nobar sangat penting bagi pelajar sebagai pengingat peristiwa keji yang dikenal dengan Gerakan 30 September PKI. Demikian juga bagi para guru juga harus menonton film G 30 S/PKI yang sangat fenomenal di tahun 1980-an ini.
Memang, lanjut Akmal, Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah bubar. Namun, pengikut dan fahamnya masih ada. ”Ini sangat berbahaya karena gerakan ini merupakan bahaya latent yang harus dibumihanguskan,” kata Akmal.
Nobar ini momentum yang sangat tepat dalam menggelorakan semangat mempertahankan Pancasila dan UUD 45, serta semangat anti komunis hingga akhir hayat. Sebab,  bahaya latent ini sangat  berbahaya dan wajib dibumihanguskan. ”Naka saya berpesan kepada seluruh aparat, Ormas dan masyarakat untuk selalu melakukan monitoring dan deteksi dini di desa. Jangan hanya mengandalkan aparat yang jumlahnya terbatas,” tegas Akmal. [eri]

Tags: