PM/Klien Dinsos Provinsi Jawa Timur Kerjakan Pesanan Bidang Orthose Prosthese

PM/klien Dinsos Jatim kembali menerima pesanan bidang orthose prosthese yaitu pembuatan kaki palsu dari masyarakat Probolinggo dan Pasuruan.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Jika sebelumnya bisa menyelesaikan pesanan box kemasan dari Pemprov Jatim, kini Penerima Manfaat atau dikenal juga sebagai Klien kembali mendapatkan pesanan bidang Orthose Prothese dari masyarakat Probolinggo dan Pasuruan.

Pesanan tersebut merupakan upaya mengembangkan sayapnya kewirausahaan, dan sesuai arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, agar mendorong penyandang disabilitas meningkatkan produktifitas melalui berbagai karya yang dihasilkan. Pesanan bidang orthose prosthese yaitu pesanan berupa pembuatan kaki palsu dari masyarakat Probolinggo dan Pasuruan.

Pada hari Kamis (10/3) pagi, masyarakat Probolinggo dan Pasuruan mendatangi UPT RSBD (Rehabilitasi Sosial Bina Daksa) Pasuruan Dinsos Jatim dengan berniat untuk memesan kaki palsu. Didampingi pegawai UPT, mereka diarahkan ke ruang keterampilan orthose prosthese.

Di ruang tersebut mereka memulai pemesanan yang diawali dengan proses pengukuran dan desain sesuai bentuk dan ukuran kaki mereka. Kegiatan ini merupakan wujud hasil bimbingan keterampilan orthose prosthese yang selama ini diikuti dan ditekuni para PM. Pengerjaan kaki palsu ini dibagi dalam beberapa tahapan dan dilakukan pada saat waktu senggang, sehingga tidak sampai mengganggu proses jam pembelajaran bagi PM.

Dalam mengerjakan pesanan memerlukan waktu antara dua minggu hingga satu bulan untuk satu jenis prosthese. Dalam pembelajaran maupun mengerjakan berbagai pesanan, para PM selalu didampingi instruktur dan pegawai. Di sisi lain, para PM yang ikut mengerjakan pembuatan berbagai macam pesanan kaki palsu ini sangat bersemangat karena bisa sekalian memperdalam ilmu yang diberikan atau keahlian yang mereka miliki.

Kepala Dinsos Jatim, Dr Alwi MHum menjelaskan, orthose prosthese adalah salah satu jenis keterampilan yang diajarkan di UPT RSBD. Keterampilan ini menjadi salah satu bagian dari proses rehabilitasi bagi daksa yang berfungsi untuk mendukung, membantu rehabilitasi, serta meningkatkan mobilitas dan kemandirian PM.

“Jenis keterampilan ini tidak hanya mengajarkan teori dan praktik kepada PM saja, tetapi juga menerima pesanan pembuatan kaki palsu dan tangan palsu, serta perbaikan alat bantu pengganti bagian tubuh tertentu yang terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk,” ujarnya.

Selanjutnya Kepala UPT RSBD Pasuruan, Dra Sri Marnani Indriastuti MSi juga menyampaikan, orthose prosthese terbuka untuk masyarakat umum yang memerlukan kaki palsu dan tangan palsu dengan biaya yang terjangkau. “Masih banyak produk lain yang bisa dikerjakan para PM UPT RSBD Pasuruan dengan menyesuaikan pesanan dari instansi atau masyarakat,” pungkasnya.[rac.ca]

Tags: