Polresta Batu Periksa Pengunjung Vila

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Batu, Bhirawa
Petugas gabungan dari Polres Batu dan Polsek Batu mendatangi sebuah vila di Songgoriti, Selasa (17/3) malam, ada dugaan perekrutan anggota ISIS yang selama ini meresahkan warga.
Petugas kepolisian yang dipimpin Kapolsek Batu, AKP Slamet Riyadi didampingi Kasat Reskrim dan Kasat Intel Polres Batu menemui rombonganberjumlah 260 orang yang menginap di salah satu vila di Songgoriti. Rombongan yang mengaku berangkat dari Kota Malang ini dipimpin ketua rombongannya, Agus Santoso.
“Rombongan kami ini tidak ada hubungannya dengan ISIS ataupun narkoba. Karena di kelompok kami ini diajarkan untuk melaksanakan sholat, berprilaku juror, dan membantu kepada bangsa dan negara,”ujar Agus Santoso, Selasa (17/3).
Kepada petugas, Agus menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan kelompoknya adalah kegiatan berlatar sosial. Maksudnya, 260 orang yang ikut dalam rombongan ini adalah orang-orang yang memiliki kesulitan perekonomian. Yaitu, mereka adalah orang-orang yang sedang terbelit hutang dengan nilai Rp 100 juta hingga Rp15 miliar.
“Kami ingin membantu melunasi hutang-hutang mereka. Dan selama mereka ikut dengan kami, semua biaya hidup mereka, kami yang menanggung,”ujar Agus. Dan hingga saat ini, ia mengaku telah mengeluarkan dana Rp 18 miliar untuk membantu orang-orang tersebut.
Ketika ditanya dari mana asal dana sebesar itu?. Agus menjawab jika dana tersebut disediakan dan diberikan oleh Haji Muhammad Eddy, seorang pengusaha asal dari Jakarta.
Motif pemberian dana dalam jumlah besar itu, kata Agus, bermula ketika H.Muhammad Eddy yang biasa dipanggil Papa Eddy ini mulai mengenal Islam. “Sebelumnya Papa Eddy memang non muslim. Dan setelah mengenal Islam, ia diajarkan untuk bershodaqoh. Dan bershodaqoh inilah yang sekarang tengah dialkjukan oleh Papa  Eddy,”jelas Agus.
Agus Santoso yang mengaku berasal dari Lumajang ini juga membantah jika dirinya melakukan penipuan dengan dalih memberangkatkan umroh para anggotanya. Ia memastikan bahwa keberadaan program umroh ini akan dilaksanakannya. Program ini juga didanai oleh Papa Eddy. Namun pelaksanaanya dilakukan setelah pelunasan hutang dari para anggota telah selesai dilaksanakan.
“Untuk ikut program umroh, memang ditarik biaya pendaftaran Rp 150.000. uang ini dibuat untuk memasukkan data peserta. Dan jika nanti yang bersangkutan tidak jadi ikut umroh, maka dana ini akan dikembalikan,”jelas Agus.
Sementara, Kapolres Batu, AKBP Windiyanto Pratomo melalui Kabah Humasnya, AKP Waluyo mengatakan bahwa pihaknya masih akan terus menyelidiki masalah ini. Saat ini pihaknya hanya melakukan pemeriksaan kepada 260 orang rombongan di bawah pimpinan Agus Santoso itu. “Pemeriksaan tetap akan kita lanjutkan, namun sampai saat ini semua status anggota rombongan itu adalah sebegai terperiksa,”ujar Waluyo. [nas]

Rate this article!
Tags: