Polres Tulungagung Patroli Antisipasi Konvoi Kelulusan Siswa SMA

Kapolres Eva Guna Pandia melepas tim khusus untuk patroli antisipasi konvoi kelulusan SMA dan pengawalan bahan pokok di Mapolres Tulungagung, Senin (4/5).

Tulungagung, Bhirawa
Polres Tulungagung menerjunkan tim khusus untuk melakukan patroli mengantisipasi konvoi kelulusan siswa SMA/SMK. Selain juga melibatkan personel Polsek jajaran yang berada di kecamatan-kecamatan.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, Senin (4/5), mengatakan konvoi atau arak-arakan kelulusan SMA/SMK dilarang. Apalagi saat ini dalam masa pandemi Covid-19.
“Sudah kami sosialisasikan tidak boleh ada konvoi atau arak-arakan siswa yang merayakan kelulusan. Jangan sampai akibat konvoi ada anak kita justru tertular Covid-19,” paparnya.
Di Tulungagung, sejak kelulusan SMA/SMK diumumkan pada Sabtu (2/5) lalu, menurut Kapolres Eva Guna Pandia, belum ditemukan adanya siswa-siswi SMA/SMK di Tulungagung yang melakukan konvoi. Namun polisi tetap melakukan patroli guna mengantisipasinya.
“Kalau sampai ada yang konvoi, siswa yang bersangkutan akan kami bawa ke Mapolres. Nanti akan dipanggil orangtuanya termasuk juga kepala sekolahnya,” tandasnya.
Selanjutnya, perwira menengah Polisi ini membeberkan kebaradaan tim khusus Polres Tulungagung selain melakulan patroli mengantisipasi konvoi kelulusan siswa SMA/SMK, mereka juga melakukan pengawalan terhadap disitribusi sembako, bahan pokok, alat kesehatan, BBM dan mobil penerangan.
“Pengawalan ini tidak berbiaya atau gratis. Kami berkomitmen membantu masyarakat dalam masa pandemi Covid-19 agar tidak ada hambatan dan rintangan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Tulungagung dan Trenggalek, Solikin, menyatakan pula jika sudah ada larangan bagi siswa-siswi SMA/SMK untuk merayarakan kelulusan dengan cara konvoi. “Kami sudah sampaikan ke lembaga-lembaga sekolah. Juga sudah meminta Polres untuk mengawasinya,” katanya.
Menurut dia, kelulusan siswa SMA/SMK sudah diumumkan pada Sabtu (2/5) lalu melalui aplikasi pesan di telepon seluler masing-masing siswa. “Kalau sampai ada yang berkonvoi atau aksi corat coret biar mendapat pembinaan dari Polisi,” sambungnya.
Sementara itu, soal prosentase kelulusan siswa SMA/SMK di Kabupaten Tulungagung, menurut Solikin meningkat dari tahun lalu. Saat ini hanya ada dua siswa yang tidak lulus, sedang pada tahun lalu ada empat siswa yang tidak lulus.
“Yang tidak lulus itu satu dari SMA Sunan Gunung Jati Ngunut dan satunya lagi dari SMAN 1 Rejotangan. Mereka tidak lulus karena tidak mengikuti ujian semester lima dan enam,” bebernya.
Dengan adanya dua siswa yang tidak lulus tersebut, jumlah siswa SMA/SMK se Kabupaten Tulungagung yang dinyatakan lulus sebanyak 11.388 siswa dari 11.390 siswa. Sementara siswa MA sebanyak 1.592 lulus semua.
“Yang tidak lulus itu dua siswa dari SMA. Sedang untuk siswa SMK sebanyak 7.182 siswa semuanya lulus,” terang Solikin. [wed]

Tags: