Pos PMK Tropodo ‘Makan’ 10 Lapak Liar

pos PMKSidoarjo, Bhirawa
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) akan menempatkan satu pos PMK (Pemadam Mobil Kebakaran) di tiap kecamatan di Sidoarjo. Ujicoba penempatan pos sudah dimulai dengan membangun pos PMK Tropodo, Kec Waru.
Untuk membuka akses pos PMK Tropodo ini, Pemkab Sidoarjo membersihkan lebih 15 lapak liar depan Pabrik Cat Paragon. Pemilik lapak yang sudah puluhan tahun mendiami lokasi itu harus menerima penggusuran. Namun pedagang bersedia meratakan lapaknya setelah mendapat surat peringatan dari Satpol PP. Pos PMK itu terletak di atas lahan milik Pabrik Cat Paragon yang sudah dihibahkan kepada Pemkab Sidoarjo.
Kepala BPBD Sidoarjo, Ir Dwijo, Kamis (13/11) menerangkan, kavling untuk pos PMK merupakan hibah dari paguyuban pengusaha industry di kawasan Tropodo. Kavlingnya memang di atas lahan pabrik cat itu, tetapi dalam akte hibahnya lahan itu diperoleh dari paguyupan pengusaha. Bangunan untuk pos segera dibangun setelah jalan di atas lahan eks lapak liar itu sudah berbentuk jalan. Kini PU Bina Marga sudah menyiapkan program untuk pelebaran jalan Tropodo sepanjang lebih dari 200 meter.
Pelebaran jalan persis di mulut pos itu, menurut Dwijo, penting untuk mendukung operasional mobil PMK. Sebenarnya masih ada satu lapak pedagang buah depan pabrik PT Kertarajasa. Namun itu urusan PU Bina Marga. ”Nantinya kita tempatkan dua unit mobil PMK,” ujarnya.
Penempatan pos PMK di Tropodo menjadi langkah awal untuk membangun kekuatan PMK seluruh kecamatan. Saat ini kebakaran menjadi ancaman setiap saat yang membutuhkan kecepatan petugas untuk sampai di lokasi sebelum kebakaran itu meluas.
Mail, Warga Kepuh Kiriman membenarkan dengan adanya penggusuran lapak liar membuat Jl Raya Tropodo bertambah sekitar tiga meter. Kawasan ini menjadi lapang, namun arus kendaraan dari selatan akan menghadapi penciutan saat melewati Wadungasri. Di depan pasar itu ada dua unit bangunan yang belum dibebaskan Pemkab padahal sudah lebih 10 tahun bangunan ini bermasalah.
Bila bangunan yang dijadikan Toko Jam Makro tak cepat diselesaikan akan menjadi beban masyarakat yang melintasi kawasan itu. Macet sudah menjadi pemandangan siang malam, tidak kenal waktu. Namun PU Bina Marga sudah siap membongkar jalan itu karena kabarnya pemilik bangunan sudah siap merelakan melepas lahannya. [hds]

Tags: