Presiden Inginkan Reformasi Total di Tubuh Polri

PolriJakarta, Bhirawa
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo ingin mereformasi sistem di tubuh Polri secara total.
“Presiden mengatakan harus ada reformasi total di kepolisian,” kata anggota Kompolnas Logan Siagian di Jakarta, Rabu.
Untuk itu, kata dia, Presiden Jokowi ingin segera mengganti Kapolri demi mewujudkan sistem Polri baru yang lebih baik.
Dari sembilan nama yang direkomendasikan Kompolnas, Presiden Jokowi memilih Komjen Pol Budi Gunawan.
Penunjukkan Budi Gunawan oleh presiden sebagai calon tunggal Kapolri menimbulkan pro dan kontra karena Budi merupakan mantan ajudan presiden di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Beberapa pihak berpendapat bahwa penunjukan tersebut merupakan campur tangan Megawati dalam pemerintahan Jokowi – JK.
Terkait hal itu, pihaknya tidak mempermasalahkan penunjukan karena kedekatan pribadi. Terlebih Budi, secara persyaratan administratif, kompetensi dan integritas, menurut Kompolnas memenuhi syarat sebagai calon kapolri.
“RI 1 ada kedekatan pribadi dengan yang ditunjuk. Sah-sah saja kan? Memangnya kalau ada calon yang dikenal, nggak boleh ditunjuk?” katanya.
Komisi III DPR RI telah menyetujui Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kepala Kepolisian RI menggantikan Jenderal Pol Sutarman, berdasarkan hasil rapat pleno komisi, kata Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsuddin di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya pada Selasa (13/1), Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan calon Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap dari transaksi mencurigakan.
“Menetapkan tersangka Komjen BG (Budi Gunawan) dalam kasus tersangka dugaan tindak pidana korupsi penerimaan janji saat yang bersangkutan menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir di Mabes Polri 2003-2006 dan jabatan lain di Mabes Polri,” kata Ketua KPK Abraham Samad. [ant.ira]

Tags: