Presiden Minta Tragedi Kanjuruhan Diinvestigasi Hingga Tuntas

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan Pers di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, didamping Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan beberapa menteri. [m taufik]

Keluarga Korban Terima Santunan dari Presiden
Kabupaten Malang, Bhirawa
Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan mendapatkan santunan dari Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) yang diserahkan langsung ke ahli waris korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp 50 juta. Berdasarkan data sebanyak 131 orang meninggal dalam kejadian tersebut.
Kedatangan Presiden Jokowi menyerahkan santunan pada ahli waris korban di sambut dengan sedih dan haru. Selain Presiden memberikan santunan juga mengunjungi Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, untuk menjenguk korban Tragedi Stadion Kanjuruhan yang mengalami lukadan menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.
“Kami meminta agar tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10) malam, di investigasi hingga tuntas. Dan jika dalam tragedi itu ada pihak-pihakterbukti bersalah harus diberi sanksi,” tegas Presiden RI H Joko Widodo, Rabu (5/10), saat berada di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Ia juga telah memerintahkan kepada segenap jajarannya untuk menangani tragedi tersebut. “Sehingga apa yang sudah saya perintahkan sudah jelas pada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Kapolri, semuanya sudah jelas. Sedangkan untuk mengusut Tragedi Stadion Kanjuruhan, sudah dibentuk tim gabungan independen. Sehingga tim gabungan independen tersebut, kini sedang bekerja, dan kita tunggu hasilnya nanti,” teragnya.
Presiden Jokwi juga menyebutkan, jika dirinya juga telah berkomunikasi dengan Federation Internationale de Football Association (FIFA) untuk menindaklanjuti Tragedi Stadion Kanjuruhan. Terutama soal manajemen penyelenggaraan pertandingan maupun kompetisi. Dan Presiden FIFA siap untuk membantu memperbaiki manajemen yang ada.
“Sehingga kita perlu lakukan evaluasi total, baik manajemen waktu maupun manejemen pengamanan. Kami berharap dengan evaluasi total tersebut, maka Tragedi Stadion Kanjuruhan yang telah membawa korban ratusan orang suporter tidak terulang kembali,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menginstruksikan kepada Menteri PUPR untuk mengaudit bangunan seluruh Stadion Kanjuruhan untuk diperbaiki baik pintu gerbang, posisi tempat duduk, pagar dan lain-lainnya. “Saya meminta kepada Menteri PUPR untuk segera mengaudit bangunan seluruh Stadion Kanjuruhan. Agar memberikan keselamatan pada penonton,” katanya Joko Widodo.
Secara terpisah, Menko Polhukam H Mohammad Mahfud Mahmodin mengatakan, bahwa pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengungkap Tragedi Stadion Kanjuruhan secara tuntas.
Tim ini akan dipimpin langsung oleh Menko Polhukam yang keanggotaannya akan ditetapkan paling lama dalam 24 jam. Sedangkan tim tersebut terdiri atas pejabat atau perwakilan kementerian terkait, organisasi profesi olahraga sepak bola, pengamat, akademisi, dan media massa. Yang nanti akan diumumkan secepatnya, terkait tugasnya kira-kira akan bisa diselesaikan dalam 2-3 Minggu mendatang.
“Untuk langkah jangka pendek pemerintah meminta Polri agar dalam beberapa hari ini segera mengungkap pelaku yang terlibat tindak pidana. Dan Polri juga diminta untuk melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan keamanan di daerah setempat,” ujarnya. [cyn,mut.wwn]

Tags: