Produksi Padi di Kabupaten Tulungagung Melimpah Capai 310.892,39 Ton

Bupati Maryoto Birowo bersama Wabup Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, saat melakukan panen raya padi di Desa Pakisrejo Kecamatan Rejotangan, Kamis (9/3).

Tulungagung, Bhirawa.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, menyebut produksi padi di Kabupaten Tulungagung masih cukup melimpah. Pada akhir tahun 2022 tercatat mencapai 310.892,39 ton atau setara dengan 171.208,45 ton beras dari areal tanam padi seluas 46.701 hektar.

“Tulungagung merupakan salah satu daerah penyangga pangan di wilayah Jawa Timur,” ujar Bupati Maryoto Birowo usai melakukan panen raya dalam rangka Panen Raya Nusantara Satu Juta Hektar di Desa Pakisrejo Kecamatan Rejotangan, Kamis (9/3).

Menurut dia, dengan besaran jumlah panen padi tersebut, Kabupaten Tulungagung masih mampu untuk menyalurkan kelebihan stok beras pada daerah lain. Tidak hanya di Jawa Timur tetapi juga wilayah lainnya di Indonesia.

“Dengan jumlah konsumsi beras per tahun sekitar 103.846,88 ton, Kabupaten Tulungagung masih mampu surplus beras sebesar 76.916,69 ton,” paparnya.

Bupati Maryoto Birowo memberkan jika saat ini untuk satu hektar lahan di Kecamatan Rejotangan sudah dapat menghasilkan 9,89 ton gabah kering panen.

“Jika dikonversikan dalam bentuk beras, saat ini dengan luasan 40 hektar yang dipanen raya maka di peroleh 210,86 ton,” terangnya.

Mantan Sekda Tulungagung ini selanjutnya berharap peningkatan produksi padi terus dilakukan. “Harus terus ditingkatkan sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi bagi ketersediaan kebutuhan pangan khususnya di Kabupaten Tulungagung,” sambungnya.

Soal ada bebarapa lahan pertanian di wilayah Kabupaten Tulungagung yang akan beralih fungsi sebagai jalan tol, Bupati Maryoto Birowo berharap tidak sampai mengurangi produksi padi. Utamanya bagi warga yang lahan pertaniannya terdampak proyek jalan tol untuk kembali membeli lahan produktif.

“Jalan tol karena merupakan proyek strategis nasional maka harus disukseskan. Sedang warga yang lahan pertaniannya terdampak kami sarankan untuk kembali membeli lahan yang produktif,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian RI, Yuris Tiyanto, yang hadir dalam panen raya di Desa Pakisrejo mengungkapkan terkait prediksi ancaman kekeringan pada tahun ini sudah diantisipasi. Di antaranya pengoptimalan brigade proteksi dan sumur pompa dihidupkan.

“Dengan pompa yang disiapkan musim tanam tetap jalan. Insya Allah produksi tetap meningkat,” ucapnya. (wed.bb)

Tags: