Promo Wisata, Banyuwangi Gelar Kitesurfing Pulau Tabuhan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Banyuwangi, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jatim  terus menggelar event untuk mempromosikan objek wisata, kali ini kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa itu akan menggelar kompetisi percobaan Kitesurfing (trial summer kitesurf camp) di Pulau Tabuhan, Kecamatan Wongsorejo, Sabtu-Minggu (9-10/8). Pemerintah setempat menggandeng pengelola resor Bangsring Bich untuk menjadi panitia even.
Perwakilan Bangsring Bich, Ivan Ismadiputra, mengatakan antusias peserta kitesurf cukup tinggi. Mayoritas didominasi peserta asal mancanegera, seperti Singapura 2 orang, Jerman 4 orang, Perancis 4 orang dan hanya 1 peserta Indonesia. “Totalnya sudah mencapai 60 peserta. Tapi kami hanya membatasi 40 peserta saja, karena masih uji coba,” kata Ivas saat jumpa pers di aula Rempeg kantor Bupati Banyuwangi, Kamis (7/8).
Meski pendaftaraan peserta hanya lewat media sosial, Ivan mengklaim justru lebih efektif menggaet peserta mancanegara. Bila jumlah peserta tidak dibatasi, dia yakin peserta melebihi 60 orang. Selain olah raga, kegiatan ini sekaligus mempromosikan potensi wisata di Kecamatan Wongsorejo ke kacah internasional. Ia mengakui Banyuwangi sisi utara minim kawasan wisata dibanding sisi selatan.
Owner Bangsring Bich, Jannah, mengatakan Banyuwangi sisi utara menyimpan potensi sport tourism. Setelah berdiskusi dengan suami, Jannah mengaku menemukan ide bahwa kawasan pantai di Wongsorejo dianggap ideal untuk dijadikan arena sport tourism, salah satunya kitesurfing. Alasannya, angin laut Selat Bali mencapai kecepatan 20 knot. “Ini langka di dunia. Di Bali tidak sampai 20 knot, jadi setelah berunding kayaknya cocok untuk kitesurfing,” ujar Jannah.
Semula ia mengaku ragu-ragu ketika membeli tanah dan mendirikan resor di pesisir Bangsring. Namun, kini dia semaki yakin akan prospek cerah pariwisata di Banyuwangi sisi utara. Dengan disuguhi olah raga kitesurfing, ia berharap wisatawan mancanegara tertarik mengunjungi Pulau Tabuhan. “Biasanya setelah dari Gunung Ijen, turis ke selatan seperti G-Land dan Pulau Merah. Tapi sekarang bisa ditawarkan ke Pulau Tabuhan dengan kitesurfing,” kata dia.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menyambut positif upaya kerjasama yang diinisasi Bangsring Bich karena sejalan dengan konsep private partnership yang digagas pemerintah daerah untuk mengelola wilayah potensi wisata. Menurut dia, sekitar 1,5 juta orang merupakan penikmat olah raga kitesurfing di tingkat internasional. Jika ceruk pasar ini digarap, ia melanjutkan, maka ada potensi senilai US$ 250 juta mengalir ke Kabupaten Banyuwangi setiap tahun.
Pihaknya terus mendorong pola kerja sama private partnership. Pemerintah daerah hanya memfasilitasi keperluan investor yang sejalan dengan program pengembangan pariwisata demi memacu perputaran roda ekonomi masyarakat. Anas berharap, potensi wisata di Banyuwangi utara semakin tergarap, khususnya Pulau Tabuhan. Namun, ia tetap mempertahankan Pulau Tabuhan sebagai daerah konservasi dan tidak akan membuka resor di pulau itu. “Pasar begitu terbuka,” kata Anas. [mb5]

Tags: