Protes Australia – Brasil Bersifat Sementara

Sofjan WanandiJakarta, Bhirawa
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menilai protes keras yang dilayangkan pemerintah Australia dan Brasil terkait putusan hukuman mati bagi warga negara mereka hanya akan bersifat sementara.
“Itu (protes keras) harus diterima sebagai kenyataan meski saya pikir tidak akan lama, nanti dingin lagi, biasa lagi hubungannya,” kata Sofjan di Jakarta, Selasa.
Mantan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu juga berpendapat perseteruan antara Tanah Air dengan kedua negara pasti segera selesai, terutama dengan Australia.
Pasalnya, lantaran merupakan negara tetangga, hubungan Indonesia dan Australia adalah simbiosis mutualisme di mana keduanya masih saling membutuhkan.
“Australia lebih dekat ke kita daripada Brasil, baik secara jarak maupun hubungan dagang. Tapi efek ekonominya saya lihat tidak terlalu besar, karena apa pun kita saling membutuhkan,” ujarnya.
Sofjan juga mengaku tak khawatir protes kedua negara bisa berimbas besar pada sektor ekonomi nasional. Terlebih karena baik pengusaha Indonesia maupun pengusaha dua negara itu dipastikan masih tetap ingin masuk pasar masing-masing.
“Pemerintahnya marah ya biasalah. Biar bagaimana pun mereka harus mengamankan satu sama lain,” katanya.
Biar bagaimana pun, Sofjan berpendapat, tentu ada pro dan kontra atas putusan pemerintah untuk tetap tegas memberi hukuman mati kepada para terdakwa kasus narkoba.
Menurut dia, hukuman mati akan membuat efek jera bagi pelaku kasus serupa agar tak mengulanginya lagi.
“Sayangnya, ternyata malah disalahtafsirkan di sana (Australia dan Brasil),” katanya.
Sebelumnya, Australia mendesak agar eksekusi mati terhadap dua warga negaranya dibatalkan.
Bahkan, dalam permohonan pembatalan eksekusi itu, Australia mengaitkan bantuannya saat terjadi tsunami di Aceh.
Sementara di Brazil, protes dilakukan Presiden Brasil Dilma Rousseff dengan menolak surat mandat Duta Besar Indonesia untuk Brasil Toto Riyanto.
Padahal, saat itu Dubes Toto sudah berada di Istana Kepresidenan Brasil bersama sejumlah dubes lain yang akan bertugas di Brasil. [ant.ira]

Tags: