Proyek Saluran Air Rp1,5 M Disidak Dewan Gresik

Komisi C Sidak proyek saluran air senilai Rp1,5 miliar.

Komisi C Sidak proyek saluran air senilai Rp1,5 miliar.

Gresik, Bhirawa
Dalam Sidak Komisi C DPRD Gresik, pada pembangunan saluran air di belakang Kantor Pemkab Gresik. Proyek senilai Rp1,5 miliar dengan panjang 120 meter yang dikerjakan CV Axa Putra Utama, dinilai terlalu mahal sehingga diminta dievaluasi.
Menurut Anggota Komisi C DPRD Gresik, Edi Santoso, proyek masih dalam tahap finising. Untuk sementara belum diketahui kekurangan namun yang perlu diperhatikan kini telah musim penghujan, maka tumpukan tanah yang ada di dalam segera di keluarkan agar kelihatan rapi. Dan kalau nanti ada kurang baiknya sudah diserahkan. Pastinya akan diminta diperbaiki sebab masih ada pemeliharaan.
Ketua Komisi C DPRD Gresik, Moh Syafi’ AM mengatakan, dari luas dan panjang bangunan saluran air bangunan itu. Anggaran sebesar Rp1,5 miliar, tentunya sangat mahal. Pada pembahasan proyek di anggaran R-APBD 2017 akan dilakukan evaluasi.
”Kalau diukur dari panjang, pastinya anggaran itu mahal. Dengan panjang 120 meter bisa menghabiskan anggaran Rp1,5 miliar dan proyek ini dalam pembahasan anggaran 2017, akan dihitung secara tetail. Ini dilakukan untuk melakukan efisiensi anggaran, sehingga tidak terkesan menghamburkan anggaran,” ujarnya.
Selain harganya mahal, dalam pengerjaan proyek itu terkesan lambat. Sebab hingga kini, masih menyisahkan sekitar 400 meter lagi yang belum dibangun. Kalau tidak cepat, dikhawatirnya dengan intensitas curah hujan yang tinggi. Maka, sekitar Kantor Pemkab bisa terendam banjir. Padahal banjir yang diharapkan teratasi dengan proyek itu bisa tetapi sebaliknnya malah lebih menyusahkan.
Ditambahkan Syafi’, kalau panjang proyek bangunan hanya 120 meter kapan selesainya. Bisa juga selesai dengan waktu yang lama, sedangkan banjir datang disetiap musim penghujan. Maka di anggaran tahun depan akan menaikan anggaran pembangunan saluran air ini hingga dua kali lipat. Bila dihitung setiap tahun bisa menyelesaikan 200 meter, maka di tahun 2018 bisa selasai dan banjir yang jadi keresahan masyarat bisa teratasi.
Sementara Kabid Pemukiman dan Perumahan Rakyat DPU Gresik, Ir Margiono mengatakan, pembangunan itu cukup mahal dan sudah dihitung sesuai. Dengan pola pembangunan saluran air seperti ini, dijamin bisa bertahan lama dan aliran air bisa langsung habis menuju waduk. [kim]

Tags: