PT GM Rugi Miliaran, Dewan Gresik Lakukan Evaluasi

Gresik, Bhirawa
Kerugian yang di derita Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Gresik Migas (PT GM) hingga kini mencapai Rp3,5 miliar membuat dewan prihatin. Untuk itu, kinerjanya akan terus dilakukan evaluasi. Kalau tidak ada perbaikan akan dilakukan pembekuan.
Menurut Sekretaris Komisi B DPRD Gresik, Asroin Widyana, adanya kebijakan aturan dari pemerintah membuat kondisi PT GM berat untuk berkembang. Selain kuota gas yang didapat, juga karena persaingan harga yang dijual ke konsumen. Untuk itu perlu, evaluasi dan langkah kalau ingin tetap hidup dan bisa untung.
Peluang langkah itu, bisa di cari PT GM dengan mencari tambahan konsumen. Juga menambah jatah pasokan gas yang diterima, dengan cara melalui negosiasi bisnis. Supaya bisa menyalurkan gas  dengan jumlah di atas 5 MMBTU, selama tidak bisa maka akan merugi. Kerugian yang diderita akan terus bertambah, hingga akan mati dengan sendirinya.
”Kami berharap Direktur PT GM, mempunyai langkah jitu menghadapi persoalan ini. Sebab Pendapan Asli Daeran (PAD), sangat diharapakan Pemkab Gresik. Dengan kondisi sekarang jangan hanya bisa melakukan langkah efisiensi saja, melakukan pengurangan tenaga kerja untuk memangkas pengeluaran. Dan upaya untuk menyewakan gedung pada pihak ketiga, sebagai tambahan. Nilai ini sangat kecil, bila dibandingkan dengan kebutuhan,” ujarnya.
Ditambahkan Ketua Komisi B DPRD Gresik, M Subki, hingga kini dilaporkan rugi sekitar Rp3,5 miliar, kerugian dikarenakan antara pendapatan dan pengeluaran operasional tidak seimbang. Semua ini diantaranya merupakan imbas dari regulasi pusat, karena kuota gas yang diterima PT GM turun drastis menjadi 5 MMBTU. Yang sebelumnya telah mendapat jatah pasokan gas di atas 10 MMBTU, jumlahnya turun separo.
Atas kerugian yang diderita, maka Komisi B akan terus melakukan evaluasi. Diantaranya mempelajari pendapatan dan pengeluaran mulai dari tahun 2015 hingga sekarang, untuk mengukur potensi perkembangan ke depan. Meski trennya diakui sangat berat bisa berkembang, namun sementara ini diminta agar terus berupaya maksimal.
”Dewan akan terus melakukan evaluasi, kalau terus merugi bisa juga dibekukan. Seluruh operasionalnya di hentikan, sebab siapa yang akan menambal kerugian itu. Kalau dari direktur dan lainya, hanya diam dan menunggu tidak ada upaya maksimal.” pungkasnya.
Terpisah Direktur Utama PT GM, Bukhari mengatakan, akan tetap berusaha maksimal dalam menjalan roda perusahaan yang dipimpin. Diantaranya akan melakukan  beberapa solusi yang ditempuh untuk mengembangan perusahaan, agar bisa tetap hidup dan bisa kembali menyumbang PAD ke Pemkab. [kim]

Tags: