PTPN X-BNI Targetkan Mekanisasi Lahan Tebu 8.800 Hektare

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Malang, Bhirawa
PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menargetkan upaya mekanisasi lahan tebu seluas 8.800 hektare, guna mendorong peningkatan produktivitas tebu nasional.
“Melalui mekanisasi, kami yakin mampu membuat budi daya tebu menjadi lebih efisien dan efektif,” kata Direktur SDM dan Umum PTPN X Djoko Santoso, ditemui pada Pelatihan Petani Tebu Rakyat kerja sama PTPN X dan BNI (28-29 Januari 2015), di Malang, Jatim, Rabu (28/1).
Ia optimistis, dengan kerja sama itu BNI berkomitmen menyalurkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ke petani tebu melalui PTPN X senilai Rp100 miliar. Dana tersebut diberikan dalam bentuk modal lunak bagi petani binaan PTPN X, termasuk untuk mendorong mekanisasi. “Dengan mekanisasi, waktu pengerjaan tebang, muat, dan angkut tebu dari lahan ke pabrik gula bisa lebih cepat,” ujarnya.
Selain itu, jelas dia, mekanisasi menjamin standardisasi hasil garapan karena yang bekerja adalah mesin dan mampu menekan tingkat kehilangan bahan tebu yang terangkut ke pabrik gula. Bahkan, hasilnya lebih maksimal daripada cara manual atau memakai tenaga manusia. “Intinya, pekerjaan lebih cepat dan hemat, tapi hasilnya lebih banyak,” ucapnya.
Ia menambahkan, mekanisasi juga relevan dengan kondisi saat ini di mana terjadi kelangkaan tenaga kerja di sektor budidaya. Apalagi, sampai sekarang cukup susah mencari tenaga kerja untuk tebang, angkut, dan muat tebu.
“Pada musim tanam 2013/2014 lalu, kami sudah merealisasikan mekanisasi untuk sekitar 3.000 hektare lahan yang terdiri atas 1.000 hektar lahan tebu milik petani binaan atau tebu rakyat (TR) dan 2.000 hektar lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN X,” tuturnya.
Sementara, sebut dia, untuk musim tanam tahun ini 2014/2015 mekanisasi ditargetkan akan bisa diterapkan di lahan seluas 8.800 hektare misalnya untuk plain cane (tanaman tebu yang belum dikepras). Selain itu, untuk ratoon (tenaman tebu baru).
“Oleh sebab itu, guna meningkatkan kesadaran menerapkan mekanisasi kami hari ini mengadakan pelatihan dengan melibatkan 150 orang petani tebu dari 11 Pabrik Gula (PG) milik PTPN X. Selain itu, hadir pula 50 orang dari petugas lapangan, Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR), dan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR),” paparnya.
Kontingen terbanyak, kata dia, merupakan petani tebu dari PG Tjoekir (Jombang), PG Pesantren Baru (Kediri), PG Ngadiredjo (Kediri), dan PG Gempolkrep (Mojokerto). Hal itu menunjukkan tingginya minat petani di keempat PG tersebut untuk menerapkan mekanisasi.
Rencananya, pascapelatihan mekanisasi tebu akan dipilih beberapa peserta untuk mengikuti studi banding di PG Bunga Mayang Lampung dan Thailand.
“Kami berupaya meningkatkan pemahaman petani bahwa mekanisasi berdampak positif terhadap keberhasilan penanaman tebu. Memang, mekanisasi meniscayakan adanya investasi alat atau mesin, tetapi itu bisa dilakukan melalui dana bergulir dari PKBL PTPN X yang didapatkan dari berbagai pihak, termasuk kucuran dana dari BNI,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Pemimpin Sentra Kredit Kecil BNI Malang, Heru Darmawan mengemukakan, pelatihan yang termasuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) menerapkan bunga kredit sebesar enam persen per tahun. Sementara, pihaknya juga menyalurkan kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) sebesar 7,5 persen per tahun.
“Kami harap work semacam ini dapat diteruskan pada masa mendatang. Dengan demikian, petani tebu dapat memiliki kesempatan untuk meningkatkan produktivitas lahannya sehingga memberikan kontribusi terhadap produksi gula nasional,” katanya. [mut,ant]

Tags: