Puasa di Tengah Acaman Krisis Pangan

Ani Sri Rahayu

Oleh:
Ani Sri Rahayu
Dosen dan Trainer Universitas Muhammadiyah Malang

Penyebaran virus Corona (Covid-19) yang telah memporak-porankan sektor-sektor kehidupan manusia. Termasuk terancamnya sektor pangan. Berbicara pangan, maka kehadiran pertanian sangat penting adanya. Dalam Islam, pertanian adalah pekerjaan yang penting, bahkan sampai kiamat menjelang pun, sektor ini harus tetap diperhatikan.
Seperti sabda Nabi Muhammad dalam Haditsnya: “Andainya kiamat tiba dan di tangan seseorang dari kamu ada sebatang anak kurma, maka hendaklah ia tanpa berlengah-lengah lagi untuk menanamnya”. Hadits tersebut mengisyaratkan betapa pentingnya pertanian sampai kapan pun.
Melalui momen Ramadan ini, sekiranya waktu yang tepat bahwa kita umat muslim benar-benar menghargai kebesaran nikmat dari Allah yang berupa hasil pertanian. Dalam Alquran banyak dijelaskan bahwasanya dari tanah pertanianlah diperoleh sumber makanan bagi kehidupan Manusia, seperti yang tertuang dalam Surat Al A’raf : 7 : “Dan sungguh Kami telah menempatkan Kamu di bumi dan disana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu…”
Begitu pula dengan apa yang tertuang dalam Surat Al Mulk : 15 : “Allahlah yang menjadikan bumi ini untuk kamu yang mudah dijelaajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya, dan Makanlah sebagian dari rezeki-Nya…”
Kedua ayat tersebut mengisyaratkan bahwasanya kewajiban manusia untuk mendiami bumi, mengelola dan mengembangkan bumi. Pada dasarnya isyarat ini meliputi kewajiban manusia untuk memenuhi keperluan hidup manusia seperti makanan dan pakaian. Ayat ini juga menjadi dasar untuk mengelola sektor pertanian, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kelompok.
Demikian pentingnya kegiatan pertanian hingga pada akhir zaman pun, bidang ini tidak boleh diabaikan karena merupakan sumber terpenting bagi kehidupan manusia. Bidang pertanian adalah sebagian cara bagi manusia untuk mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah, selain menerima manfaat atau pendapatan yang halal.
Oleh sebab itu, sektor pertanian sudah semestinya mendapat perhatian khsusus. Sebab, ada kekhawatiran, jika virus Corona tak segera sirnah. Maka tidak mungkin sektor pangan berada dalam situasi aman. Justru tidak menutup kemungkinan malah dalam keadaan terancam. Ancaman krisis pangan ini mengintai di tengah upaya memutus rantai penularan pandemi covid-19.
Sementara itu, di tengah pandemi corona, Organisasi Pangan Dunia (FAO) mengingatkan potensi krisis pangan global, akan ada potensi kelangkaan pangan dunia sebagai dampak panjang pandemi covid-19. Gangguan pangan tersebut menurut FAO kemungkinan akan muncul pada April dan Mei, (Kompas.com, 24/4)
Pandemi covid-19 telah membuat berbagai pemerintah di dunia melalui berbagai kebijakannya termasuk karantina, pembatasan sosial serta jaga jarak fisik, penutuan berbagai pusat penting seperti pabrik demi mengontrol covid-19.
Kebijakan pembatasan jarak yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus secara langsung telah menyebabkan mereka kehilangan pemasukan dan bahkan sebagiannya di PHK. Ujungnya, nasib mereka menjadi semakin tidak pasti selama pandemi ini berlangsung. Kebijakan ini juga memiliki akibat fatal seperti menurunnya perdagangan internasional serta terancamnya mata rantai suplai makanan.
Situasi yang demikian semakin mempertegaskan akan ayat dalam Q.S Al-Baqarah 155 yang artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Saat pemerintah sudah melalukan ihktiar untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Corona, dan melalui kesadaran kita semua umat muslim mengindahkan segala kebijakannya beserta doa-doa kita bersama maka selebihnya hanya kepada Sang Pencipta kita memohon perlindungan. Semoga kita sehat selalu untuk seluruh keluarga Indonesia dan melalui bulan Ramadan ini, semoga virus Corona segera berlalu dari negeri ini. [*]

Rate this article!
Tags: