Puasa untuk Meraih ‘THR’

Asri Kusuma Dewanti

Oleh :
Asri Kusuma Dewanti
Pengajar FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Pada 10 hari terakhir Ramadan sekiranya sangat merugi jika kita lewatkan begitu saja. Pasalnya, sungguh, di bulan Ramadhan banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik. Pelajaran tersebut sulit didapati titik ujungnya. Pelajaran yang bisa kita ambil yang paling besar adalah pelajaran takwa. Bahkan setiap amalan yang ada di bulan Ramadhan bertujuan untuk meraih takwa.
Memasuki 10 hari terakhir Ramadan, tentulah godaan untuk meraih Takwa Hasil Ramadan (THR) semakin kuat. Semua itu, seiring dengan taburan pahala menjelang masa akhir Ramadan. Sebagai mana dimaklumi bahwa tujuan akhir ibadah puasa itu adalah menjadi manusia muttaqin (bertakwa). Allah sudah menyebutkan di dalam Alquran bahwa tujuan diwajibkannya ibadah puasa Ramadan adalah untuk meningkatkan derajat orang-orang beriman menjadi orang-orang bertakwa, sebagai mana firman Allah SWT dalam Surah Al Baqoroh 183.
Takwa itu sendiri secara bahasa bermakna: hati-hati, waspada, menjaga, takut.Adapun takwa secara istilah bermakna : mentha’ati Allah dan tidak memaksiati-Nya, mengingat Allah dan tidak melupakan-Nya, mensyukuri nikmat Allah dan tidak mengkufuri-Nya, atau dengan kata lain menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Lebih luas lagi, takwa sebagai hasil puasa Ramadan bermakna menjalankan segala kewajiban dan nawafil-Nya (ibadah tambahan), serta menjauhi semua larangan dan perkara syubhat (samar-samar), mafsadat (merusak), lagha (sia-sia), dan makruh (tidak disukai). Begitu pentingnya takwa, maka takwa menjadi wasiat abadi karena mengandung kebaikan dan manfaat yang sangat besar bagi terwujudnya kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Melalui takwa pula harta menjadi barakah, ilmu menjadi manfaat, hidup menjadi bermakna, berbobot dan berkualitas. Dengan taqwa niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan ke luar, dan dengan takwa Allah akan memberikan rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Semoga dengan begitu tumbuh kesadaran kita untuk bertaqwa.
Semoga ketika sebelum Ramadhan, ibadah salat dan sedeqah masih setengah-setengah, usai Ramadhan 1440 Hijriyah ini, terjadi perubahan drastis ke arah yang lebih baik. Demikian juga amal-amalan lain, akan lebih baik lagi pasca Ramadhan. Golongan yang demikianlah yang sepantasnya meraih ‘THR’. Semoga, dengan ibadah puasa Ramadhan dengan rangkaian ibadah serta amal shalih terbaik lainnya kita dapat meraih gelar takwa, derajat tertinggi di sisi Allah. Aamiin ya robbal’alamin…**

Rate this article!
Tags: