Puisi: Miftachur Rozak

Oleh:
Miftachur Rozak

Zikir
berputar irama syahdu
oleh jemari kian menggebu
degub jantung berlagu rindu
pada sang khalik hati menuju
sayup-sayup
rindu-rindu
tasbih berputar
seimbang kalbu
Jombang, 2019

Hujan Merangkum Kisah
Hujan merangkum kisah
membasuh pelataran, bulir-bulir bertengadah
ada kemesraan berdesir antara kita
dan kita menguraikan bersama
di sela-sela pertunjukan hujan enggan reda.
Kita melawati setapak jalan puisi
tiap baitnya terpatri dalam papan ilusi
rambu-rambu kenangan menjelma intuisi
dalam setiap langkah menuju penawar getir
dan doa-doa pengharapan masa lalu mengalir.
Kita tetap mengendarai puisi
pada setiap tikungan singgah aroma diksi
untuk tuntaskan gejolak yang menjadi-jadi.
Tersebab rindu kian menderu,
“Tinggallah sejenenak di pelukanku
agar engkau tahu detak jantungku
yang kian rapuh menahan rindu,
dan agar engkau tahu,
aku pernah menuliskan puisi rindu”
kemudian engkau merebahkan tubuhmu
tepat di atas detak jantungku,
“Aku ingin mendengar puisi itu,”
Tanyamu sembari merengkuh tanganku.
“Setiap kali menulis rindu
beberapa kota terlipat di tubuh waktu
menjelma sulur-sulur harap penuh gairah bertemu
menembus kesunyian bergelut-sabung
membayang, memeluk tubuhmu.
Barangkali pagi gulita
rinduku melebur pada puisi cinta
mengguyur dahaga derita.
Barangkali pula aroma mentari
yang sejenak merebahkan tubuhnya
pada sunyi malam, dan terbangun
di beranda bukit ikut menerangi
gundah penantian yang menumpuk rindu.”
Dan kau kecup kedua punggung tanganku
saat kutuntaskan bisikkan puisi rindu,
hingga hujan berteduh di kelopak matamu.
Jombang, 14 Februari 2020

Hasrat Malam
hasratku malam itu
begitu menggebu
Tuhan.
berontak dari lelap
bertuju pada-Mu
tiada yang tahu
pada pertemuan itu
hanya nyamuk-nyamuk kecil
mengelepar di sekitar
penanda malam berlalu
juga jadwal kita bertemu
jiwa terus merindu
walau wujud-Mu tak kunjung kutemu
pada rasa aku mencinta
pada iman penenang jiwa
Jombang, Ramadan 1440 H/ 2019 M

Beduk Bertalu
beduk ditabuh bertalu-lalu
irama menggoncang; azan berseru
serempak bertuju
berebut wudhu
beduk berlalu ; beduk dirindu
Jombang, 2019

Salvadora Persica
Salvadora Persica
harum-mu tersohor di negeriku
sepotong akar; beribu serat
matikan kuman; bau sekarat
Salvadora Persica
dahan-mu halus bersiwak menerus
ittiba’ pada Nabi: teladan yang lurus
Jombang, 2019

Untuk Afsheeina
bagai gemintang berpancaran
setangkup doa kusiratkan
pada nama kutuliskan
gemintang:
sinarnya tak meredup
melangit tetap berwujud
Afsheeina, kusisipkan pula
“tetesan embun penyejuk kalbu”
sebelum ar-rozak di akhir namamu
Kediri, 20-Juli-2015

Angin dan Malam
angin datang di tengah malam
sematkan selimut pejamkan mata
pesan angin malam:
jangan lewatkan subuh jadi derita
Jombang, 2019

MIFTACHUR ROZAK
Tinggal dan Lahir di Jombang, 03 Februari 1988. Ia alumnus PBSI STKIP PGRI Jombang tahun 2011, kini mengabdi di MTsN 2 Rejoso Jombang, dan Pengasuh di LSJ (Lumbung Seni Jombang). Sajak-sajaknya pernah tersiar di Koran: Harian Merapi, Bangka Pos, Hari Puisi

Rate this article!
Puisi: Miftachur Rozak,5 / 5 ( 2votes )
Tags: