Pulangkan Gepeng ke Daerah Asal

(Kota Malang Pilot Project Kota Bebas Kumuh)
Kota Malang, Bhirawa
Keberadaan gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Malang, telah membuat kota ini kumuh. Karena itu Walikota HM.Anton bersikukuh  akan memulangkan Gepeng ke daerah asal.
“Kita ini menjadi pilot project kota bebas kumuh. Makanya harus tegas untuk Gepeng dari luar kota, akan kita kembalikan, kedaerah asal,”ujar Abah Anton Kamis (21/4) kemarin.
Sedangkan untuk Gepeng yang warga Kota Malang, akan ditempatkan ke Desaku Menanti di Wonokoyo. Mereka akan diberikan ketrampilan dan diberikan bekal agar bisa hidup secara mandiri.
Dikatakan Abah Anton, keberadaan Gepeng di Kota Malang ini sangat mengganggu, karena  tidur seenaknya di depan beberapa pertokoan di Kota Malang.
“Nggak mungkin itu kita biarkan, kita harus tegas kepada Gepeng agar Kota Malang ini bebas dari kumuh. Karena kalau kita biarkan mereka akan semakin banyak,” tuturnya. Selain bertindak tegas terhadap Gepeng, Walikota yg juga Ketua DPC PKB Kota Malang itu, juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Malang untuk tidak memberikan uang kepada Gepeng yang ada di perempatan-perempatan.
Sebab lanjut Abah, jika mereka diberi uang maka akan menggantungkan hidupnya dari meminta-minta. “Itu tidak bagus, karena itu kita melarang,”tutur Abah Anton.
Pihaknya juga tengah berupaya untuk membuat aturan larangan bagi masyarakat yang memberi kepada pengemis, melalui peraturan daerah.
Yang dilarang lanjut Abah Anton tidak hanya yang menerima saja tetapi yang memberi juga harus dilarang, bahkan kalau perlu didenda.
Pemkot Malang mensinyalir, ada pihak tertentu yang sengaja mengorganisir Gepeng di Kota Malang, indikasinya setiap selesai dibersihkan datang lagi puluhan gepeng secara bersamaan.
“Saya juga heran kenapa para Gepeng itu selalu datang di Kota Malang, dan jumlah mereka selalu banyak,”tukasnya. Kendati demikian, pihaknya tidak akan menyerah membersihkan Gepeng Mereka akan tetap dipulangkan, agar Kota Malang menjadi kota yang bebas gepeng.  [mut]