Pulihkan Ekonomi, Pemkab-BPSPL Denpasar Tanam 10.000 Mangrove

Kepala BPSPL Denpasar Permana Yudiarso serahkan Mangrove untuk ditanam.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional dengan pola padat karya, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Perikanan (Diskan) melakukan penanam mangrove di pesisir pantai Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih, Rabu (18/11).

Dalam kegiatan yang melibatkan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Bajak Laut Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih ini, target yang akan ditanami mangrove seluas 1 hektar dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 10.000 bibit.

Penanaman mangrove ini dihadiri oleh Kepala BPSPL Denpasar Permana Yudiarso, BKSDA, Polairud, Satwas PSDKP Probolinggo, KSOP Pelabugan Probolinggo, Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Timur Wilayah Situbondo di Probolinggo, Pos TNI AL di Mayangan, Diskan Kabupaten Probolinggo, Forkopimka Sumberasih, Kepala Desa Banjarsari serta masyarakat pesisir Desa Banjarsari.

Dalam kesempatan tersebut para anggota Pokmaswas Bajak Laut bersama sejumlah undangan terlihat semangat melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Diskan Kabupaten Probolinggo Hari Pur Sulistiono mengatakan kegiatan penanaman mangrove ini bertujuan sebagai konsevasi kawasan pesisir sekaligus memberdayakan masyarakat pesisir yang terdampak Covid-19.

“Harapanya mampu meningkatkan partisipasi masyarakat pesisir dalam menjaga dan memelihara ekosistem pesisir, khususnya yang ada di Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih,” harapnya.

Kabupaten Probolinggo sebagai wilayah yang memiliki garis pantai sepanjang 72 Km, perlu melakukan upaya konservasi daerah pesisir agar terjadi kesinambungan alam. Pada saat ini bencana alam atau kerusakan lingkungan yang dirasakanaerah pesisir seperti abrasi, alih fungsi lahan, pencemaran limbah industri dan tsunami.

Dinas Perikanan mendorong kelestarian sumberdaya alam pesisir yang selaras dengan pembangunan dan kesejahteraan. Upaya Dinas Perikanan untuk melakukan rehabilitasi wilayah pesisir dengan melakukan kegiatan Rehabilitasi Ekosistem Pantai Dengan Penanaman Mangrove, lanjutnya.

Kegiatan penanaman mangrove dilksanakan 2 hingga 3 kali setiap tahunnya di sepanjang pantai Desa Bhinor, Kecamatan Paiton sebanyak 6.000 batang dengan ukuran tinggi pohon 20-30 sentimeter (cm), jenis Rhizopora Apiculata. Hal tersebut dilaksanakan pula di sepanjang pantai dari barat hingga Timur kabupaten Probolinggo.

Mangrove memiliki peran penting dan manfaat yang baik langsung maupun tidak langsung bagi lingkungan sekitar khususnya bagi penduduk pesisir. Pohon bakau memiliki fungsi yang mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga dapat mencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan, ungkapnya.

Yunianto S.Pi, Kepala Seksi Pendayagunaan Pesisir pada Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo menjelaskan bahwa penanaman mangrove bertujuan untuk mencegah abrasi. Mangrove memiliki akar kuat dan pertumbuhannya lebih cepat sehingga dapat tumbuh subur di kawasan pesisir. “Bila dibandingkan dengan tanaman sejenis, ini lebih baik termasuk yang dapat menahan pencegahan abrasi pantai.

Selain melakukan penanaman mangrove, pada tahun 2020 kami juga membentuk tim pokja pengelolaan mangrove dan melakukan sosialisasi penanaman mangrove. Tujuannya untuk menjaga kelestarian sumberdaya mangrove secara berkesinambungan.

Kegiatan penanaman mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Probolinggo sudah kami agendakan setiap tahun, lanjut anto. Mengingat pentingnya pohon mangrove terhadap lingkungan pesisir. Selain itu kami juga mengajak masyarakat pesisir untuk turut aktif menjaga ekositem mangove dengan cara tidak merusak lingkungan, menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan dan melakukan penanaman secara swadaya. Dengan begitu terjalin keselarasan antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga ekositem perairan, tambahnya.(Wap)

Tags: