Puluhan Warga Kota Probolinggo Terima Sertifikat Program PTSL

Wali kota Hadi serahkan sertifikat program PTSL.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Sebanyak 50 Warga Kelurahan Mangunharjo dan Kelurahan Wiroborang, di Kecamatan Mayangan, Rabu (9/9) menerima sertifikat tanah dari Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Penyerahan secara simbolis diberikan oleh Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin di aula Kelurahan Wiroborang.

Menurut Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Probolinggo Bambang Hariono, di Kota Probolinggo terdapat kurang lebih 100 ribu bidang tanah. Kurang lebih 87 ribu telah disertifikatkan dan kurang lebih 5.500 bidang tanah belum disertifikatkan di Kelurahan Jati, Sukabumi dan Mayangan.
Hariono menuturkan, sebagai tindaklanjut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). “MOU antara BPN dengan KPK agar administrasi pertanahan itu menjadi tunggal,dan telah melaporkan kepada sekda terhadap bidang- bidang tanah di Kota Probolinggo.

“Kurang lebih sampai pada 23 Juli 2020 sebanyak 2.087 bidang tanah, dimaksudkan untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah Kota Probolinggo,” ujarnya.

Hariono menambahkan selain di dua kelurahan yang diserahkan hari ini, ada 725 sertifikat di Kelurahan Kanigaran dan 65 fasum sudah disiap diserahkan.

Sementara itu menurut Wali Kota Habib Hadi menuturkan pada tahun 2020 PTSL di Kota Probolinggo mencapai 84 persen dari total semuanya. Ia berharap tahun 2021 bidang tanah di wilayah Kota Probolinggo dapat tersentuh semua sehingga semua, anggaran dapat dipenuhi dan kekurangan tahun 2020 dapat diakumulasikan pada tahun 2021.

“Alhamdulillah semoga semuanya bermanfaat,” harapnya.

Ia berpesan kepada perangkat kelurahan untuk menyerahkan disesuaikan dengan nama penerima sertifikat. Hal ini dimaksudkan untuk meminimialisir adanya potensi / konflik di lingkungan keluarga, ahli waris. “Mudah-mudahan dengan adanya ini (PTSL) bisa bermanfaat untuk anak cucu kita, keturunan, ahli waris sehingga tidak ada lagi keraguan, kekhawatiran agar tidak timbul persoalan-persoalan yang mana banyak kejadian mengaku bukan haknya,” imbuh Habib Hadi.

Di penghujung acara Habib Hadi turut menyelipkan edukasi pada warga yang hadir agar terus mendisiplinkan diri menerapkan protokol kesehatan, sebelum vaksin Covid 19 ditemukan.

Dilanjutkan dengan pelatihan Manajemen Homestay Tahun 2020 Kota Probolinggo, dibuka di salah satu hall di Jalan Suroyo oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin. Pelatihan ini digagas oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) itu merupakan bagian dari program pendampingan desa wisata yang sedang digalakkan oleh Kementerian Pariwisata RI.

Pembangunan sektor pariwisata yang diarahkan pada pengembangan pariwisata sebagai sektor dan unggulan dalam arti luas. Kepala Bidang Destinasi Pariwisata dan Ekraf Dispopar Pramita Legowo, menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan itu tak lain untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam homestay.

Termasuk didalamnya, kualitas SDM pariwisata yang kompetitif dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan di bidang pariwisata. Sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan.

“Tujuan lainnya, adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan pariwisata Kota Probolinggo,” katanya.

Giat itu diikuti oleh sebanyak 40 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan masyarakat yang dikelola homestay di Kota Seribu Taman. Kegiatan itu direncanakan berlangsung hingga Kamis (10/9), dengan menggandeng narasumber pada wisata desa yang tergabung pada Asosiasi Desa Wisata (Asi Dewi) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur.

Pelaksanaan kegiatan, para peserta yang diberikan total 5 materi utama yaitu Regulasi Usaha Pariwisata dan Peningkatan Pelayanan Bidang Industri Pariwisata, Pelayanan Prima, Pengembangan Produk Desa Wisata, Pelayanan, Upaya dan Pengembangan Manajemen Homestay.

Selain itu, menurut Kepala Dispopar Kota Probolinggo Budi Krisyanto, para peserta juga langsung diajak melihat kondisi salah satu homestay yang ada di Kota Probolinggo sebagai wahana studi kasus. Dengan harapan, lanjutnya, peserta mendapat gambaran secara detail, apa saja yang perlu ditingkatkan dan ditingkatkan dari kondisi homestay yang sudah ada, untuk dilakukan evaluasi dan pembenahan.

Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam krisisnya berharap materi yang sudah diberikan dapat diterapkan oleh pengelola homestay. Sehingga dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kapasitas pengelola homestay, dalam menata manajemen homestay dan meningkatkan pelayanan kepada wisatawan.

“Kami berharap materi yang sudah diberikan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pengelola homestay untuk lebih baik lagi ke kampus. sehingga kegiatan lokakarya ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan wisata desa. ” ucapnya.

Seperti diketahui, homestay adalah salah satu alternatif akomodasi dalam dunia pariwisata. Salah satu kelebihan dari homestay adalah adanya interaksi antara wisatawan dengan tuan rumah. Oleh karena itu perlu dibangun keramahan yang baik kepada wisatawan oleh tuan rumah.

“Pemkot Probolinggo mengadakan pelatihan khusus bagi pemilik homestay / penginapan se Kota Probolinggo. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan agar lebih menerapkan lagi pentingnya manajemen dan palayanan di sebuah homestay atau penginapan. Apalagi saat ini kita berada di masa kehidupan baru yakni di era pandemi covid-19, ”tambahnya.(Wap)

Tags: