Puluhanan Mahasiswa FIK Peringati Hari AIDS se-Dunia

2-napi lapas tes kesehatan-dar-2Sumenep, Bhirawa
Sekitar 30 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep memperingati hari AIDS se-Dunia yang jatuh pada 1 Desember, dengan melakukan aksi solidaritas di Taman Adipura, Sumenep.
Dalam aksinya, selain berorasi secara bergantian, mahasiswa kesehatan itu membawa spanduk dengan tulisan Stop HIV/AIDS dan sejumlah poster bertuliskan Katakan Tidak Pada Seks Bebas,  Setialah Pada Satu Pasangan, dan Hindari Pemakaian Narkotika. Mereka juga memberikan selebaran kepada warga yang melintas di Jl Trunojoyo, Sumenep yang berisi peringatan atas warga terkait bahayanya HIV/AIDS yang disebabkan perilaku seks bebas.
Korlap aksi, Sukwan mengatakan, dalam rangka hari AIDS se-Dunia tahun ini, sebagai mahasiswa kesehatan para mahasiswa mengajak masyarakat Sumenep agar selalu hidup sehat, menghindari pola yang menjerumuskan pada seks bebas. Sebab seks bebas akan berdampak pada timbulnya penyakit HIV/AIDS. ”Dalam rangka Hari AIDS se-dunia ini, mari kita bersama-sama menjaga diri agar tak terjangkit penyakit HIV/AIDS,” kata Sukwan, Senin (1/12) kemarin.
Sukwan memaparkan, di Sumenep ini sudah banyak warga yang terdeteksi tertular penyakit mematikan itu. Sehingga pemerintah bersama-sama masyarakat bisa mengendalikan hidup bebas yang menimbulkan penyakit HIV/AIDS.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, dr Fatoni memaparkan, sejak tahun 2013-2014, di Kab Sumenep terdeteksi 21 orang yang terjangkit penyakit HIV/AIDS yang tersebar di 27 kecamatan, baik daratan maupun kepulauan. Dari 21 orang penderita, delapan orang meninggal dunia. Lima orang meninggal tahun 2013 dan tiga orang meninggal tahun ini. Sedangkan sisanya masih dalam pantauan.
Dalam Tujuh Tahun, 100 Napi di Lapas Madiun Positif HIV
Dalam kurun waktu mulai 2007-2014, sekitar 100 narapidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Madiun, terdeteksi positif terjangkit HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome).
Karena itu, untuk mengetahui secara dini siapa saja yang terjangkit HIV/AIDS, para tahanan/Napi pindahan yang baru masuk ke Lapas Kelas I Madiun, langsung diperiksa di Klinik dalam Lapas. Seperti yang dilakukan petugas Klinik Lapas Senin (1/12).
Ratusan tahanan dan Napi, secara sukarela antri di Klinik Lapas untuk diambil
sample darahnya. Baik tahanan/Napi perempuan maupun laki-laki.
Kasi Pembinaan Lapas Kelas I Madiun, Romi Novitrion, mengatakan, setiap kali tahanan yang baru masuk Lapas, selalu ditawarkan untuk menjalani tes kesehatan. Baik tahanan/Napi kasus Narkoba maupun kasus pidana umum.
”Setiap tahanan/Napi baru yang masuk Lapas Madiun, secara sukarela selalu kita periksa kesehatannya. Dan ini tanpa ada paksaan. Pemeriksaan ini berlaku bagi tahanan baru semua kasus. Jadi tak hanya kasus Narkoba saja,” terang Kasi Pembinaan Lapas Kelas I Madiun, Romi Novitrion, kepada wartawan, Senin (1/12).
Menurutnya lagi, sesuai data per-Nopember 2014, di Lapas Kelas I Madiun terdeteksi ada 13 Napi yang positif terjangkit HIV. Sedangkan sejak tahun 2007 hingga 2014 atau dalam kurun waktu tujuh tahun, tercatat kurang lebih ada 100 napi yang positif HIV.
”Data per-November 2014 ada 13 Napi yang positif HIV. Sedangkan mulai tahun 2007 sampai dengan sekarang, kurang lebih 100 Napi yang positif terjangkit HIV,” pungkas Romi.
”Salah satu Napi, Yuliana (29 tahun), mengaku pasrah saat ditawari untuk tes kesehatan dan diambil darahnya. Padahal sebenarnya takut dengan jarum suntik. “Saya baru disini. Tapi saya pasrah saja disuruh tes kesehatan. Cuma sebenarnya saya takut sama jarum suntik,” kata Yuliana, kepada wartawan.
Untuk diketahui, dalam rangka memperingati hari AIDS se-Dunia, Lapas Kelas 1 Madiun bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Madiun serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), menyatakan ikrar untuk melakukan pencegahan penularan baru HIV/AIDS serta melindungi HAM bagi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).
Dalam Tujuh Tahun, 100 Napi di Lapas Madiun Positif HIV
Dalam kurun waktu mulai 2007-2014, sekitar 100 narapidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Madiun, terdeteksi positif terjangkit HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome).
Karena itu, untuk mengetahui secara dini siapa saja yang terjangkit HIV/AIDS, para tahanan/Napi pindahan yang baru masuk ke Lapas Kelas I Madiun, langsung diperiksa di Klinik dalam Lapas. Seperti yang dilakukan petugas Klinik Lapas Senin (1/12).
Ratusan tahanan dan Napi, secara sukarela antri di Klinik Lapas untuk diambil
sample darahnya. Baik tahanan/Napi perempuan maupun laki-laki.
Kasi Pembinaan Lapas Kelas I Madiun, Romi Novitrion, mengatakan, setiap kali tahanan yang baru masuk Lapas, selalu ditawarkan untuk menjalani tes kesehatan. Baik tahanan/Napi kasus Narkoba maupun kasus pidana umum.
”Setiap tahanan/Napi baru yang masuk Lapas Madiun, secara sukarela selalu kita periksa kesehatannya. Dan ini tanpa ada paksaan. Pemeriksaan ini berlaku bagi tahanan baru semua kasus. Jadi tak hanya kasus Narkoba saja,” terang Kasi Pembinaan Lapas Kelas I Madiun, Romi Novitrion, kepada wartawan, Senin (1/12).
Menurutnya lagi, sesuai data per-Nopember 2014, di Lapas Kelas I Madiun terdeteksi ada 13 Napi yang positif terjangkit HIV. Sedangkan sejak tahun 2007 hingga 2014 atau dalam kurun waktu tujuh tahun, tercatat kurang lebih ada 100 napi yang positif HIV.
”Data per-November 2014 ada 13 Napi yang positif HIV. Sedangkan mulai tahun 2007 sampai dengan sekarang, kurang lebih 100 Napi yang positif terjangkit HIV,” pungkas Romi.
Salah satu Napi, Yuliana (29 tahun), mengaku pasrah saat ditawari untuk tes kesehatan dan diambil darahnya. Padahal sebenarnya takut dengan jarum suntik. “Saya baru disini. Tapi saya pasrah saja disuruh tes kesehatan. Cuma sebenarnya saya takut sama jarum suntik,” kata Yuliana, kepada wartawan.
Untuk diketahui, dalam rangka memperingati hari AIDS se-Dunia, Lapas Kelas 1 Madiun bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Madiun serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), menyatakan ikrar untuk melakukan pencegahan penularan baru HIV/AIDS serta melindungi HAM bagi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). [sul.dar]

Keterangan Foto : Untuk mengetahui secara dini siapa saja yang terjangkit HIV/AIDS, para tahanan/Napi pindahan yang baru masuk ke Lapas Kelas I Madiun, langsung diperiksa di Klinik dalam Lapas. Seperti dalam foto yang dilakukan petugas Klinik Lapas Senen (1/12). [sudarno/bhirawa]

Tags: