PWI Jatim Diskusi Masa Depan Media Massa

2-poto kakiPemprov Jatim, Bhirawa
Bagaimana masa depan koran, televisi, radio, dan media baru (online) di era digitalisasi sekarang ini?. Ada yang mengatakan koran (media cetak) segera tamat. Ada juga yang laporan mengenai penurunan pendapatan perusahaan penyiaran radio. Ada yang mengatakan televisi dan media massa berbasis online akan berjaya? Semua itu membuat industri  media massa menjadi was-was. Benarkah demikian?.
Semua permasalahan itu akan terjawab dalam sebuah diskusi bertema “Konvergensi Media di Era  Digital” yang akan digelar PWI Provinsi Jatim pada, Sabtu (27/2) di Graha PWI Jatim Jalan Taman Apsari 15-17 Surabaya. Untuk mengupas permasalahan itu, PWI Jatim menghadirkan narasumber yang berkompeten yaitu Erol Jonathan (Suara Surabaya Media), Nurwahid (Jawa Pos), Nugroho Iman (Kompas TV), dan Ferry Suhariyanto (karitakuris).
“Perkembangan teknologi informasi dewasa ini begitu cepat dan menyentuh semua lini kehidupan, termasuk dunia media massa. Kondisi seperti ini harus disikapi oleh media massa agar mereka bisa terus berkembang. Bagaimana caranya? Nah, di diskusi ini solusi-solusinya. PWI Jatim sengaja membuat format ini dalam sebuah diskusi karena kami ingin ada solusi yang bisa memberikan pencerahan bagi media massa,” kata Akhmad Munir, Ketua PWI Jatim, Rabu (24/2).  Kegiatan ini digelar masih dalam kaitan memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2016.
Munir menjelaskan, dunia media massa saat ini berada dalam tahapan memasuki era baru yakni era konvergensi, yaitu penggabungan atau pengintegrasian media-media  yang ada untuk digunakan dan diarahkan  ke dalam satu titik tujuan. “Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan,” kata Munir.
Konvergensi akan menghasilkan berbagai ragam media baru dan merupakan perpaduan tiga elemen sarana komunikasi yaitu jaringan komunikasi, komputer/teknologi informasi dan isi informasi dan media digital, atau yang lebih dikenal sebagai 3Cs (Comunication Networks, Computing/Information Technology, Digitized Media and Information Content).
Sementara itu, Eko Pamuji, Ketua Panitia HPN 2016 PWI Jatim, menjelaskan, diskusi ini sangat penting karena akan memberikan pencerahan bagi siapa saja yang terlibat dalam industri media. Karenanya, kata Eko, diskusi ini juga menghadirkan peserta dari  praktisi media, mahasiswa komunikasi, praktisi periklanan, humas, dan lainnya.
“Saya berharap melalui diskusi ini para pelaku industri media, khususnya media cetak sadar terhadap kondisi terkini ini sehingga bisa melakukan lankah-langkah nyata di medianya masing-masing supaya tetap bisa eksis dalam industri media massa,” katanya.
Untuk membuat suasana semakin meriah, kata Eko, PWI Jatim juga menggelar pameran karikatur pers dan lomba stand up comedy. Acara itu digelar dalam hari yang sama, yaitu Sabtu, 27 Februari 2016 mulai pukul 09.00 sampai dengan selesai. Acara diskusi digelar pagi, sedangkan lomba stand up comedy digelar pukul 13.00 sampai selesai. Para peserta juga bisa menikmati kasil katya karikatur atau kartun pers yang dipamerkan di Graha PWI Jatim itu. Yang ingin adu lucu, silakan mendaftar ke panitia untuk ikut lomba stand up comedy. [iib]

Tags: