Ramadan dan Idulfitri, Pasokan Beras di Bulog Divre Jawa Timur Aman

Stok beras di Bulog selama Ramadan dan Lebaran tahun ini masih aman.

Surabaya, Bhirawa.
Memasuki musim panen, Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Timur menjamin ketersediaan pasokan beras aman selama masa Ramadan hingga Idul Fitri tahun ini. Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Khozin mengungkapkan saat ini pasokan beras yang ada di dalam gudang Bulog mencapai 236 ribu ton. “Perhari kami juga masih menyerap hasil produksi beras milik masyarakat sebanyak 2.700 ton sesuai dengan standar yang diterapkan oleh Bulog,” terangnya, Minggu (18/4).

Khozin menambahkan untuk penyerapan beras kepada masyarakat pihaknya telah menurunkan tim. ‘Kami sudah berkoordinasi dan turun ke lapangan bersama Tim Satgas Pangan untuk melakukan cek stok dan harga pangan. Sampai sekarang harga beras cenderung datar, tidak ada kenaikan. Untuk penyaluran kami jual seperti kami beli di petani dengan harga Rp8.300 per kilogram,” ujarnya.

Selain itu, untuk menjaga stabilitas harga di pasar selama Ramadan Bulog Jatim masih terus melakukan operasi pasar baik melalui ritel atau langsung kepada rumah pangan kita (RPK), ke pasar, maupun ke pedagang-pedagang besar.

“Sejak Januari sudah ada 9.900 ton beras sudah disalurkan seJawa Timur melalui operasi pasar. Angka ini memang menurun dibandingkan tahun lalu mencapai ratusan ribu ton. Penyebabnya adalah banyaknya bantuan beras dari pemerintah pusat kepada masyarakat. Saat ini operasi pasar yang sudah dilaksanakan di antaranya di Pamekasan, Kediri, Jember. Surabaya masih belum,” jelasnya.

Sementara itu Bulog Jatim masih melakukan penyerapan sesuai perintah pusat dan sampai sekarang, ini panen hampir selesai. “Kurva penyerapan sudah mulai turun dari 3 ribu ton per hari sekarang menjadi 2 ribu ton perhari,” kata Khozin.

Untuk itu, Bulog Jatim terus melakukan sosialisasi maupun edukasi kepada petani agar beras yang dipanen bisa dijual ke Bulog harus sesuai dengan standar yang dipenuhi dan sesuai dengan SOP Bulog. “Di antaranya kadar air maksimal 14 persen, patahan beras maksimal 20 persen dan PH beras 7 persen. Namun demikian, sekarang beberapa pengusaha penggilingan sudah mulai melakukan perbaikan dalam menerapkan standar SNI beras medium agar berasnya terserap Bulog,” paparnya.

Terkait dengan keinginan Pemerintah Provinsi Jatim yang meminta Bulog Divre Jatim meningkatkan serapan beras petani dengan harga minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Khozin mengatakan Bulog Jatim menerjunkan tim satgas sebanyak-banyaknya, dan mengunjungi penggilingan-penggilingan padi yang belum bergabung dengan Bulog. “Namun, Bulog akan menyerap beras petani sesuai standar SNI Beras medium Bulog. Kami beli dengan harga Rp8,300, Kami jual juga Rp8.300,” pungkasnya.[riq]

Tags: