Ramadan, KONI Jatim Minta Atlet Puslatda Tetap Berlatih

KONI Jatim meminta agar para atlet Puslatda tetap berlatih selama Bulan Ramadan.

Surabaya, Bhirawa
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur meminta kepada seluruh cabang olahraga agar tetap menjalani latihan selama ibadah puasa untuk menjaga kondisi menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh – Sumatera Utara.

Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil mengatakan, bahwa seorang atlet tidak boleh berhenti berlatih apapun kondisinya kecuali sakit atau cedera. Meski intensitasnya lebih rendah dibanding sebelum puasa.

“Tetap harus latihan dengan porsi dan materi yang mungkin berubah. Tidak mungkin seorang atlet melakukan pemberhentian mendadak dan total karena akan terjadi penurunan kondisi dengan cepat,” ujarnya, Rabu (20/3).

Untuk itu, ia juga telah menginstruksikan agar tim monitoring dan evaluasi (monev) dari internal KONI untuk rutin mengunjungi cabor melakukan pemantauan proses latihan. Nanti, monev masing-masing cabor akan melakukan pelaporan kepada tim Binpres KONI Jatim.

“Kalau ada penurunan itu pasti terjadi karena intensitas latihannya turun, tapi kondisi atlet tidak boleh drop. Kalau drop untuk mengembalikannya susah, harus dari awal lagi,” tutur Nabil.

Untuk itu, setelah Lebaran nanti rencananya akan kembali dilaksanakan tes fisik, kesehatan, gizi, psikologi bagi seluruh cabor atau atlet yang masuk Puslatda. “Tes fisik akan kami lakukan berkala untuk mengupgrade mereka. Kalau sudah bagus harus dipertahankan dan dibandingkan dengan prestasinya.

Jangan sampai ada yang tidak nyambung antara tes fisik dengan prestasi. Termasuk nanti ada pengecekan kesehatan, dan gizinya,” jelas Nabil.

Selama ini tes fisik sudah dua kali dilakukan KONI Jatim, dan setelah Idul Fitri nanti ada tes fisik ketiga. Untuk yang ketiga tidak hanya tes fisik tapi juga dilakukan tes kesehatan. Tes ini dinilai penting untuk dapat memantau kondisi kesehatan atlet agar dapat berlatih dengan maksimal, untuk hasil yang terbaik di PON XXI Aceh-Sumut.

“Tes kesehatan dilakukan semua atlet. Kalau tidak begini mau diapain atlet ini, kalau struktur ototnya kita gak tahu, kesehatannya gak tahu? Jadi, tes ini akan mempermudah Binpres dalam merancang atlet untuk berprestasi,” pungkas Nabil. [wwn.why]

Tags: