Ranu Gumbolo Yang Mirip Ranu Kumbolo

Pesona Ranu Gumbolo yang hijau dengan tumbuhan pinus di sekitarnya membuat pengunjung seperti berada di Ranu Kumbolo Gunung Semeru.

Pesona Ranu Gumbolo yang hijau dengan tumbuhan pinus di sekitarnya membuat pengunjung seperti berada di Ranu Kumbolo Gunung Semeru.

Destinasi Wisata Baru di Tulungagung
Kabupaten Tulungagung, Bhirawa
Pesona Kabupaten Tulungagung tidak hanya Pantai Popoh. Kini mulai banyak bermunculan destinasi wiasata baru di kota yang berjuluk Kota Marmer itu. Selain Pantai Kedung Tumpang yang sudah populer, kini ada pula Ranu Gumbolo yang tak kalah menariknya.
Mau tahu keindahannya. Datang saja ke Tulungagung. Ranu Gumbolo berada di Kecamatan Pagerwojo. Satu kawasan dengan lokasi wisata Waduk Wonorejo yang konon merupakan waduk terindah se-Asia Tenggara. Lokasinya mudah ditempuh. Baik dengan roda empat, apalagi sepeda motor. Jalan berkelok khas pegunungan akan menyapa pengunjung menuju lokasi wisata yang dikelola Perhutani tersebut. Kendati ada sebagian jalan aspalnya yang sudah mengelupas akibat kikisan air hujan. Namun secara keseluruhan jalan menuju Ranu Gumolo yang berketinggian 182 MDPL lebih banyak jalan beraspal mulus.
Ranu Gumbolo menurut orang-orang yang datang kesana, view-nya sangat mirip dengan Ranu Kumbolo yang berada di Gunung Semeru Kabupaten Lumajang. Karenanya kemudian tempat itu dinamakan mirip juga dengan Ranu Kumbolo, yakni Ranu Gumbolo. Kesannya memang dipaksakan sama. Tapi tak apalah, mungkin yang dipentingkan kemiripannya diharapkan mampu menyedot banyak pengunjung tanpa susah payah mendaki gunung.
Bagi para pencinta alam dan backpacker, Ranu Kumbolo di Gunung Semeru sudah tidak asing lagi. Danau air tawar itu merupakan tempat transit bagi mereka yang akan melanjutkan perjalanan mendaki puncak Mahameru di Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa.
Keindahan Ranu Kumbolo itulah yang kini terpancar di Ranu Gumbolo Tulungagung. Banyaknya pohon pinus di Ranu Gumbolo semakin membuat keindahan Ranu Gumbolo memesona. Bahkan ada satu pohon pinus sengaja diberi tangga kayu sebagai tempat untuk melihat keindahan Ranu Gumbolo dari ketinggian. Tak pelak pohon pinus ini menjadi rebutan pengunjung, utamanya kaum muda untuk dinaiki. Bahkan, tak jarang dijadikan pasangan calon pengantin sebagai tempat pemotretan prewedding mereka.
“Berfoto selfi di atas pohon sangat mengasikkan. Fotonya juga jadi bagus,” ujar Anggi, salah seorang pengunjung Ranu Gumbolo, Minggu (2/10). Kemarin, ia berkunjung ke Ranu Gumbolo bersama teman-temannya yang kesemuanya masih duduk di kelas 10 sekolah menengah atas.
Saat ini pun di Ranu Gumbolo sudah dilengkapi wahana perahu wisata yang bisa digunakan pengunjung. Cukup hanya membayar Rp 5.000 pengunjung sudah dapat menikmati fasilitas perahu wisata tersebut.
Penambahan fasilitas penunjang ini tentu saja membuat Ranu Gumbolo semakin menarik untuk dikunjungi. Menurut Muklis, salah seorang juru parkir di tempat wisata yang dikelola bareng antara Perhutani dan LMDH Rimba Raya itu, sejak dibuka pasca lebaran tahun ini jumlah pengunjung Ranu Gumbolo terus meningkat.
“Pada hari-hari libur biasanya pengunjung ramai. Apalagi saat ini sudah ada perahu wisata. Perahu wisata itu baru datang seminggu lalu,” bebernya.
Anggota Komisi D DPRD Tulungagung yang juga Ketua Pansus Raperda Rencana Induk Pariwisata Tulungagung, Suprapto SPt MMA, menyatakan kegembiraannya saat ini mulai banyak bermunculan destinasi wisata baru di Tulungagung. “Ini tentu akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Sektor pariwisata dampak positifnya banyak. Tidak melulu pada PAD (pendapatan asli daerah),” katanya.
Ia mengapresiasi semua pihak selain pemerintah daerah yang telah membuat atau mempromosikan destinasi wisata baru di Tulungagung. Termasuk Ranu Gumbolo yang dikelola Perhutani dan LMDH Rimba Raya. Terlebih di daerah sekitar Ranu Gumbolo sudah ada tempat wisata lainnya. Seperti Waduk Wonorejo dan tempat wisata Jambooland (dulu Srabah) yang rencananya pada tahun 2017 nanti bakal menjelma layaknya tempat wiasata WBL di Lamongan atau Jatimpark di Batu dengan ditunjang hotel berlantai tujuh.
“Sekarang pun lagi dibuat aplikasi map di android oleh anak-anak muda Tulungagung yang peduli pariwisata. Mudah-mudahan dengan aplikasi itu akan lebih mempermudah wisatawan yang ke Tulungagung dan Tulungagung nantinya bisa menjadi tujuan wisata di Indonesia,” papar Suprapto. [wiwieko]

Rate this article!
Tags: