Rekayasa Lalin Jalan Pahlawan Terganjal Baliwerti dan Parkir PLN

2-foto-jalan-undaan-wetan-menuju-stasuin-kota-geh-photo-4Surabaya, Bhirawa
Kawasan Jl Pahlawan dan Jl Kramat Gantung merupakan daerah yang terkenal dengan kemacetan lalu lintasnya (lalin). Sayangnya rekayasa lalu lintas dua jalan tersebut terkenda proyek Dishub Surabaya di jalan Baliwerti dan parkir kantor PLN di jalan Gemblongan.
Sebagai gambaran, Jalan pahlawan dan Kramat gantung merupakan pusat perdagangan. Namun demikian kawasan tersebut merupakan jalur utama penghubung ke pusat kota lewat Jl Gemblongan , Jl Tunjungan dan Jl Genteng Kali.
Kanit Lantas Polsek Bubutan AKP Antara mengatakan, dua wilayah tersebut merupakan jalan utama yang menghubungkan Jl Gemblongan kea rah Jl Tunjungan. Ada dua hal penyebab kemacetan di dua jalan alternative ini. Pertama, kemacetan saat sore hari terjadi karena toko-toko yang berada di kawasan tersebut mengeluarkan barang dagangan sembari menutup lapaknya.
Kedua, lanjut Antara, volume masyarakat yang pulang kantor cukup padat, mulai dari Kantor Gubernur Jatim, Bappeda Jatim maupun masyarakat dari kawasan Perak.
Ditanya terkait adakah rencana rekayasa lalin dari Jl Pahlawan dialihkan ke Jl Baliwerti, Antara mengaku hal tersebut sulit diterapkan.
“Selain Jalan Baliwerti juga macet. Kan Baliwerti sendiri sudah masuk rana proyek Dishub yang pakai karcis. Sebab akses jalannya itu sudah pengambil alihan dari Dishub dan hanya untuk pembeli-pembeli yang mampir di Baliwerti untuk beli keramik atau peralatan rumah,” kata AKP Antara saat dikonfirmasi Bhirawa via seluler, Selasa (15/11).
Jadi, lanjut Antara, rekayasa arus lalin dari Jl Pahlawan ke Jl Baliwerti tidak bisa dilakukan. Kendala kemacetan di dua kawasan ini tidak sampai disitu, Antara mengaku, kemacetan arus lalin dari Jl Kramat Gantung ke Jl Gemblongan terjadi karena lokasi parkir dari Kantor PLN Surabaya Utara yang memakan tempat.
“Sebenarnya Jalan Gemblongan sudah lebar. Seharusnya parkir disitu Cuma satu baris saja. Oleh pihak PLN dipakai parkir dua baris, dan inilah penyebab kemacetannya. Sehingga pengendara yang hendak belok ke kiri arah Jalan Genteng Kali, terganggu oleh parkir dari pihak PLN,” tegas Antara.
Selain disebabkan karena parkir dua baris, baik dari tamu maupun pejabat PLN. Antara mengaku, terkadang parkir sisi kiri Jl Gemblongan dipakai juga untuk parkir truk muatan kabel PLN. “Selain dipakai parkir dua baris, kadang-kadang truk muat kabel, bongkar muatnya juga disitu. Itulah sebabnya Jalan Gemblongan macet,” pungkasnya.
Parkir Semrawut Undaan
Sepanjang Jalan Undaan Wetan-Jalan Pengampon-hingga menuju Stasiun Kota marak adanya parkir liar. Alhasil, kendaraan yang terparkir di bahu jalan itu memicu kemacetan lalu lintas. Tak tanggung-tanggung, kendaraan tersebut diparkir hingga memakan separoh jalan.
Pantauan Harian Bhirawa, berbagai jenis kendaraan memenuhi bahu jalan mulai dari perempatan menuju Jalan Kali Anyar ataupun menuju jalan Jagalan. Di Jalan Bunguran pun justru mobil terparkir dua baris secara melintang menghadap jalan. Banyaknya kendaraan yang parkir membuat arus lalu lintas tersendat, terutama saat jam masuk dan pulang kerja.
Husein (50), warga Gembong Tebasan mengeluhkan Jalan tersebut selalu mengalami kemacetan. Kemacetan tersebut dinilainya sangat mengganggu para pengguna jalan lainnya yang melintasinya. Hal itu lantaran di sepanjang jalan berdiri perkantoran, restoran dan berbagai tempat usaha.
“Selama ini memang suka ditertibkan, tapi penertibannya seperti tidak serius ya. Buktinya, setelah petugas pergi, parkir itu ada lagi,” keluhnya, Selasa (25/11) kemarin.
Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Undaan Kulon menuju Jalan Genteng ataupun Jalan Wali Kota Mustajab sedikit tersendat. Belasan kendaraan pribadi parkir di bahu jalan hingga membuat lokasi menjadi rawan kemacetan.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya setiap harinya juga telah melakukan penyisiran di setiap sudut Kota. Bertujuan, menindak tegas kendaraan yang parkir liar. Penindakannya mulai dari menggembosi kendaraan, hingga menderek secara paksa. “Kami akan menertibkan parkir yang ngawur di setiap ruas jalan di Kota Surabaya,” kata Plt Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajad saat dikonfirmasi. [Bed.geh]

Tags: