Remiten TKI Tulungagung Diprediksi Tembus Rp2,5 T

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Tulungagung, Bhirawa
Pengiriman uang dari luar negeri (remiten) oleh TKI asal Tulungagung, Jawa Timur, selama 2015 diprediksi kembali meningkat setelah pada periode sebelumnya sempat menyentuh angka Rp2,5 triliun pada 2014.
“Dari tahun ke tahun remiten terus meningkat. Semoga tahun ini bisa di atas Rp2,5 triliun, sehingga bisa di atas periode sebelumnya,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, Yumar di Tulungagung, Minggu (4/10).
Nilai remiten itu, kata dia, diperoleh pihak dinsosnakertran setelah mendapat tembusan hasil transaksi keuangan dari para TKI ke keluarganya di Tulungagung, melalui layanan pengiriman uang antarrekening bank maupun jasa keuangan lain yang terdeteksi di Bank Indonesia.
Kendati besaran volume transaksi pengiriman uang dari para TKI sangat tinggi, Yumar mengatakan jumlah itu tidak mewakili keseluruhan data transaksi remiten TKI.
Sebab, kata Yumar, masih cukup banyak dana TKI yang dibawa secara tunai atau melalui cara lain yang tidak terdeteksi melalui program pemantauan Bank Indonesia. “Bagaimanapun besaran remiten ini mencerminkan besarnya devisa negara yang masuk dan berputar di Tulungagung,” ujarnya.
Jumlah TKI asal Kabupaten Tulungagung sendiri saat ini tercatat berjumlah lebih dari 38 ribu jiwa. Jika diambil rata-rata satu TKI berpenghasilan Rp6 juta per bulan saja, kata Yumar, volume pendapatan TKI per bulan bisa mencapai kisaran Rp2,25 trilun “Itu artinnya potensi remiten TKI Tulungagung sangat besar dan masih mungkin terus meningkat. Sebab biasanya hanya sebagian dana TKI yang dikirim ke keluarganya di tanah air,” paparnya.
Transaksi remiten TKI biasanya berfluktuasi setiap menjelang tahun ajaran baru sekolah, lebaran, serta tahun baru. Data remiten melalui jasa western union yang dikelola PT Pos Indonesia, misalnya, tercatat mencapai Rp1,5 miliar per bulan.
Padahal, pengiriman uang TKI saat ini tidak hanya melalui jasa western union yang bekerja sama dengan pihak kantor pos, namun juga melalui berbagai bank nasioal, bahkan perum pegadaian melalui produk jasa yang dikelolanya. [Wed,ant]

Tags: