Repdem Jatim Tak Terima PDIP Disamakan dengan PKI

Kepala-SKPT-Polda-Jatim-AKBP-Andre-Manuputi-kanan-menerima-laporan-dari-Repdem-Jatim-terkait-penghinaan-oleh-Waketum-Gerindra-terhadap-PDIP-Rabu-[2/8]-di-SPKT-Polda-Jatim.-[abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Organisasi sayap PDI Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jatim tidak terima atas pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, FX Arief Puyouno yang menyamakan PDIP dengan PKI. Untuk itu, Rapdem Jatim melaporkan kasus tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jatim, Rabu (2/8).
Rapdem Jatim melaporkan Arief Poyuono atas dugaan penghinaan melalui media elektronik, sebagaimana dalam Pasal 156 KUHP dan Pasal 45 a UU ITE.
Setelah melaporkan ke SPKT Polda Jatim, belasan pengurus Repdem dari wilayah Lamongan, Tuban, Gresik, Bojonegoro, Sidoarjo dan Mojokerto ini diarahkn ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) untuk mengkonsultasikan tentang pasal yang dituduhkan.
Ketua DPD Rapdem Jatim, Abdi Edison mengaku, pernyataan yang disampaikan Waketum Gerindra ini merupakan tuduhan keji yang dialamatkan kepada PDIP. Tindaklanjut dari tuduhan tersebut, Abdi menempuh jalur hukum dengan melaporkan statemen yang dilontarkan Arief Puyuono yang menyamakan PDIP dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Kami pertegas, PDI Perjuangan ideologinya adalah Pancasila 1 Juni. Tapi kenapa Waketum Greindra malah mengeluarkan statemen yang tidak produktif dan menyebut PDI Perjuangan partai yang mirip dengan PKI. Untuk itu kami melaporkan FX Arief Puyuono ke Polda Jatim,” kata Abdi Edison usai pelaporan, Rabu (2/8).
Abdi menegaskan, dalam sejarahnya PDI Perjuangan selalu hadir membela Pancasila, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), dan kebhinekaan. Sejarah kami panjang, lanjut Abdi, bermulah dari PNI (Partai Nasional Indonesia).
“Seharusnya tokoh partai tidak boleh mengeluarkan statemen-statemen yang profokatif dan tuduhan tidak berdasar,” tegasnya.
Dari 24 DPD Repdem, Abdi menambahkan, mulai Selasa (1/8) lalu serentak melaporkan penyataan Arief Poyuono ke Polda di masing-masing wilayah. Targetnya, meski sudah meminta maaf di media-media, hal tersebut bukan menggugurkan proses hukum. Proses hukum jalan terus dan sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku.
“Sebagai masyarakat beriman kami memaafkan. Tetapi sebagai kader partai, kami menjunjung tinggi institusi kami, bahwa PDIP azas perjuangannya adalah Pancasila,” ucapnya.
Sebagaimana diberitakan, dalam keterangannya, Arief Poyuono menyebut Presiden Joko Widodo dan PDIP membohongi rakyat karena menghendaki ambang batas presiden 20 persen. Bahkan, Arief mengaitkan PDIP dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Tak terima dengan pernyataan tersebut, organisasi sayap PDI Perjuangan, Rapdem di masing-masing wilayah melaporkan tindakan Waketum Gerindra ke Polda masing-masing. [bed]

Tags: