Repeater 50 Meter Ambruk Menimpa Mobil Anggota Dewan

Mobil Toyota Innova milik Bambang tertimpa tiang repeater, Kamis (25/2). [hadi suyitno]

Mobil Toyota Innova milik Bambang tertimpa tiang repeater, Kamis (25/2). [hadi suyitno]

Sidoarjo, Bhirawa
Tidak ada angin dan hujan, tower repeater setinggi 50 meter di atap gedung DPRD Sidoarjo ambruk, Kamis (25/2) siang. Sialnya mobil Toyota Innova milik anggota DPRD  tertimpa tiang tower itu.
Kejadian ini benar-benar langka dan baru pertamakali terjadi di lingkungan Sekretariat Dewan. “Suaranya sangat keras dan mengagetkan kita semua,” kata Ketua Komisi C Amir Aslichin saat memimpin rapat komisi C dengan pejabat Dinas Pengairan, Kamis (25/2).
Ruang Komisi C memang posisinya paling dekat dengan letak jatuhnya tower itu.  Repeater yang berusia belasan tahun itu dalam beberapa hari menjalani perawatan untuk memperkuat tarikan kawat sling yang dikaitkan dengan kayu penyangga genteng.
Kejadian pada pukul 11.40 kemarin itu mengagetkan anggota yang sedang rapat. Suaranya menggelegar, bentangan tiang setinggi 50 meter itu jatuh ke arah barat dan menimpa mobil Toyota Innova 2015 milik Bambang, anggota Komisi D.
Begitu kerasnya menimpa mobil sehingga pintu kanan sopir terbuka. Kaca depan retak dan atap mobil penyok. Sebenarnya di dalam mobil itu ada sopir, Samain. Syukurlah, Samain tidak sampai mengalami luka. Juga banyak mobil yang parkir di selatan yang jaraknya sekitar 5 meter dari tempat mobil korban, namun tidak sampai ada yang tertimpa.
Sekwan DPRD Endang Soesijanti mengatakan repeater itu memang menjalani perbaikan untuk memperkuat sinyal pengiriman data antar SKPD melalui internet. Usia repeater itu sudah sangat tua, karena itu diperbaiki agar aman. Diduga pemasangan tarikan kawat sling tidak memperhitungkan kekuatan angin, atau tidak menjaga keseimbangan sehingga repeater ambruk tiba-tiba.
Tentang kerusakan mobil yang disebabkan ambruknya tower itu, menjadi tanggungjawab dewan. Sekretariat akan memberi pinjam pakai mobil untuk sementara sampai perbaikan mobil itu selesai.
“Ini adalah musibah yang tidak diinginkan, tidak ada hujan kok ambruk,” katanya.
Namun sekretariat berjanji akan menyelesaikan masalah sebaik-baiknya. Sementara Bambang, hanya tertawa melihat peristiwa langka yang merusak mobilnya. “Kerusakan mobil jadi tanggungjawab asuransi, biar saja nanti saya serahkan asuransi,” ujarnya.
Ia tidak mau menerima biaya perbaikan dari dewan karena bisa dianggap menerima dua anggaran. [hds]

Tags: