Rhesa Mahasiswa UB yang Sembuh dari Corona

Rhesa Haryo Wicaksono

Bangkit dari Kesembuhan dan Berikan Edukasi ke Masyarakat
Kota Malang, Bhirawa
Lega dan bersyukur, itulah perasaan yang dirasakan oleh Rhesa Haryo Wicaksono yang berhasil sembuh dari Corona. Bahkan Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang-Jatim mencoba berbagi informasi dan pengalamanselama menjalani perawatan hingga sembuh.
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, namun Rhesa terus dipompa semangatnya oleh Tim Satgas UB , agar tumbuh rasa percaya diri dengan mengajaknya turut melakukan edukasi ke masyarakat .
Edukasi yang dibagikan Rhesa ke masyarakat, adalah menceritakan bagaimana pengalamannya selama menjadi pasien positif Covid-19, tentang apa dan bagaimana virus corona, dan hal hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama sakit.
Rhesa menceritakan, Covid-19 bukan penyakit aib namun sebuah wabah yang semua orang bisa kena. Oleh karena itu, dia berpesan kepada PDP, suspect, dan yang positif untuk tidak panik dan jangan terlalu memikirkan pandangan masyarakat dan yang penting sembuh.
“Bagi yang dirawat di rumah sakit ikutilah prosedur petugas kesehatan dan fokus sembuh aja. Untuk yang sehat jangan takut sama yang sedang dalam pengawasan. Ikuti prosedur pemerintah. Tetap jaga kesehatan, jaga kebersihan dan makan-makanan bergizi,” kata Rhesa.
Rhesa menambahkan bahwa virus bisa dilawan tubuh dan obat-obatan sifatnya hanya membantu meredakan gejalanya saja. “Perbanyak doa. Ini adalah momen yang sangat tepat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan,” kata Rhesa.
Humas Satgas COVID-19 UB Eriko Prawestiningtyas, Sp.F. mengaku bersyukur, karena Rhesa berkenan diajak mengedukasi masyarakat untuk menambah wawasan. “Allhamdulillah dengan berkenannya yang bersangkutan dan ibunya cukup bisa menambah wawasan orang awam tentang apa dan bagaimana sesungguhnya COVID-19,” kata Eriko.
Ia mengatakan, tim promosi kesehatan Satgas COVID-19 juga terus mengedarkan flyer Empati yang mana salah satu pointnya adalah Memahami perasaan orang lain dan peka terhadap lingkungan sekitar.
Sementara itu, meski kabar baik terkait dengan kesembuhan penderita Civid 19, di Kota Malang, tetapi jalur penerbangann di terminal keberangkatan Bandara Abdurrahman Saleh, tetap diperketat, bagi penumpang di cek suhu tubuh dengan thermo gun scanner.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Dr. Handy Prianto, mengemukakan, penumpang turun pesawat sebelum masuk terminal kedatangan ada bilik desinfektan.
“Setelah melalui bilik desinfektan, di dalam terminal kedatangan diperiksa lagi dgn menggunakan infra red body thermal scanner,”tutur Handy.
Bila ditemukan penumpang dengan suhu tubuh diatas 38’c, kata dia, akan langsung dimasukkan dalam ruang karantina sementara untuk dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinkes. Selain itu penyemprotan disinfectan di seluruh external dam internal bandara dilakukan setiap hari sekali.
Demikian juga dengan Teeminal tipe A Arjosari, di pintu keberangkatan penumpang yang masuk terminal wajib melalui bilik desinfektan dan dicek suhu tubuh dengan thermo gun scanner.
Di pintu kedatangan penumpang turun dari bus langsung masuk bilik desinfektan dan di cek suhu tubuh dengan thermo gun scanner. “Penyemprotan sudah dilakukan dua kali, masing-masing oleh KNPI Kota Malang dan Satgas Gugus Tugas Penanganan Covid Kota Malang,”imbuh Handy
Untuk Terminal Ladungsari, juga diberlakukan dengan terminal lainnya. Termasuk Terminal Hamid Rusdi. Pengetatan penumpang juga di Stasiun Kota Baru, dan Stasiun Kota Lama. Pada pintu keberangkatan dan kedatangan penumpang melalui bilik desinfektan dan di cek suhu tubuh dengan thermo gun scanner. [M Taufiq]

Tags: